Wali Kota Firdaus Paparkan Soal Banjir di Hadapan Syamsuar
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru Firdaus memaparkan penyebab banjir di Kota Pekanbaru dalam pertemuan kepala daerah yang tergabung dalam Pekansikawan, singkatan dari Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan.
Firdaus berkata Kota Pekanbaru yang hari ini berkembang, sebenarnya berada di dataran rendah, yakni berkisar 25 sampai 50 cm dari permukaan laut.
"Maka pengendalian banjir di areal bantaran sungai Siak itu dengan pengendalian pompa," kata Firdaus di hadapan Gubernur Riau Syamsuar dan tiga bupati, di Kantor Gubernur Riau, Jumat (12/7/2019).
Wali Kota dua periode ini menyebut kontur berbukit di Kota Pekanbaru sangat minim, yaitu di kawasan selatan, di Kecamatan Bukit Raya, di arah timur di kawasan Rumbai Pesisir, dan sedikit di daerah Kecamatan Tampan yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar.
Banjir yang sering melanda permukiman penduduk di Kecamatan Tampan, kata Firdaus, berkaitan erat dengan areal ini yang berada di pungggung dua aliran sungai, yakni Sungai Siak dan Sungai Kampar.
"Makanya ruas-ruas jalan di Tampan sering terendam banjir saat hujan turun," kata Firdaus.
Dia menyebut, Pemko Pekanbaru telah berupaya mengatasi penyebab banjir ini, namun jika tidak didukung di muaranya yakni di wilayah Kabupaten Kampar, maka persoalan banjir di Pekanbaru tak akan selesai.
"Sementara Pekanbaru tidak bisa masuk di dalam wilayah Kampar untuk menangani drainase dan anak sungai di sana yang kapasitasnya mestinya lebih besar dari volume hujan yang turun," lanjut Firdaus.
Oleh karena itu, menurut Firdaus melalui penandatanganan kerja sama pembangunan kawasan Pekansikawan ini, masalah banjir harus menjadi perhatian antara Pemerintah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
"Dan ini tentunya perlu dukungan Pemerintah Kabupaten Kampar maupun juga Pemerintah Provinsi Riau, sebagai kewenangan Gubernur dalam menangani batas wilayah dua daerah ini," ujar Firdaus.
Reporter: Rico Mardianto