PEKANBARU (RIAUMANDIRI.co) - Kemunduran dinilai terjadi di tubuh organisai Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Riau di bawah kepemimpinan Ahmi Septari. Dalam sejarah Hipmi, baru kali ini Muscab BPC Hipmi kabupaten/ kota dilakukan atau diambil alih oleh BPD tanpa dasar yang jelas.
BPC Hipmi kabupaten/kota di Riau yang telah menjadi voter pada Musda BPD Hipmi Riau ke-10 pada Juni 2014 lalu di Hotel Premiere Pekanbaru, telah menghasilkan keputusan terpilihnya Ahmi Septari sebagai Ketua Umum BPD Hipmi Riau, dan selanjutnya tim formatur memutuskan Budi Febriadi sebagai Sekretaris Umum periode 2014-2017.
Namun sangat disayangkan, di penghujung masa kepengurusannya, Ahmi Septari dan Budi Febriadi, membuat blunder kepemimpinan, yang secara keorganisasian Hipmi Riau mengalami kemunduran dibanding kepengurusan periode sebelumnya, di bawah kepemimpinan Rinor Kuswan.
Kemunduran itu diawali dengan telatnya pelaksanaan Rakerda yang seharusnya di pertengahan masa kepengurusan, namun di bawah kepemimpinan Ahmi Septari, Rakerda baru dapat dilaksanakan 2 bulan jelang purna masa bakti kepengurusan.
Dilanjutkan blunder pelaksanaan Muscab BPC Hipmi kabupaten/ kota yang diambil alih oleh BPD Hipmi Riau secara sepihak. Hal ini terlihat dengan telah dilaksanakannya Muscab beberapa kabupaten/ kota tanpa melibatkan kepengurusan yang masih aktif.
Seperti komentar Sekum BPD Hipmi Riau beberapa waktu lalu setelah Muscab di Dumai versi mereka, yang mengatakan bahwa kepengurusan BPC Hipmi se Riau bodong, termasuk Dumai, karena tidak memiliki SK kepengurusan.
"Hal ini malah memperlihatkan tontonan yang mempermalukan BPD Hipmi Riau di bawah kepemimpinan Ahmi Septari, karena yang memilih Ahmi Septari adalah BPC yang dianggap mereka bodong," kata Zulfan Ismaini, Ketua Umum BPC Hipmi Dumai, dari keterangan tertulisnya yang diterima riaumandiri.co, Sabtu (27/5/2017).
Baca juga di Koran Haluan Riau
Editor: Nandra F Piliang