Benarkah Nasi Putih Mengandung Gula?
RIAUMANDIRI.CO - Beberapa orang memilih untuk membatasi atau menghindari konsumsi nasi putih karena dianggap tinggi gula.
Sementara itu, makanan yang tinggi gula dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit diabetes.
Namun, benarkah nasi putih termasuk makanan yang tinggi gula?
Jika demikian, apakah nasi putih aman dikonsumsi oleh penderita diabetes?
Gula dalam nasi putih
Nasi adalah karbohidrat. Ketika makan karbohidrat, tubuh memecahnya menjadi gula, yang kemudian memasuki aliran darah dan meningkatkan kadar gula darah.
Dilansir dari Live Strong, satu porsi nasi putih berbutir panjang sebanyak 100 gram mengandung 0,05 gram gula, tetapi mengandung 28,17 gram karbohidrat, yang diubah tubuh menjadi gula.
Varietas nasi putih lainnya, seperti nasi putih berbutir pendek dan sedang, juga memiliki sekitar 28 gram karbohidrat per 100 gram.
Nutrisi dan serat dalam nasi putih
Nasi putih memiliki banyak karbohidrat dan tidak banyak serat karena merupakan butiran halus, tidak seperti beras merah yang merupakan gandum utuh.
Ketika nasi putih dimurnikan, dedak dan benihnya akan terkelupas, hanya menyisakan endosperma.
Selain serat, proses pemurnian juga menghilangkan banyak nutrisi nasi putih.
Meski demikian, beberapa vitamin dan mineral ditambahkan kembali dalam nasi putih.
Beras merah, di sisi lain, mengandung seluruh butir beras, termasuk dedak, yang memiliki banyak serat.
Serat berfungsi untuk memperlambat tingkat di mana makanan yang dikonsumsi diubah menjadi gula darah sehingga membantu mengatur kadar gula darah.
Nasi putih dan diabetes
Memiliki diabetes berarti tubuh tidak dapat mengatur gula darah seefisien yang seharusnya, jadi penderitanya harus lebih berhati-hati terhadap makanan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kadar gula darah.
Indeks glikemik adalah skala yang membantu mengukur seberapa lambat atau seberapa cepat makanan tertentu akan meningkatkan kadar gula darah.
Menurut Harvard Medical School, nasi putih, seperti biji-bijian olahan lainnya yang tidak memiliki banyak serat, memiliki indeks glikemik yang cukup tinggi, yaitu 73.
Sebagai perbandingan, beras merah memiliki indeks glikemik yang sedikit lebih rendah, yaitu 68.
Indeks glikemik yang tinggi berarti gula dalam nasi putih mencapai aliran darah dengan cukup cepat.
Oleh sebab itu, menurut Harvard Medical School, makan nasi putih memiliki efek yang hampir sama pada kadar gula darah seperti makan gula meja murni karena menyebabkan lonjakan cepat gula darah.