Semakin Memanas, Pacar Rahasia Vladimir Putin Juga Bakal Kena Sanksi
RIAUMANDIRI.CO - Tak hanya Presiden Rusia, wanita yang memiliki hubungan asmara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Alina Kabaeva masuk dalam daftar orang yang diusulkan akan mendapatkan sanksi Uni Eropa (UE).
Informasi ini dikutip dari CNN, yang melansir dari dua sumber diplomatik Eropa.
Namun, dokumen itu diketahui belum secara resmi ditandatangani pemerintah UE.
Komisi UE mengatakan daftar nama itu bisa saja berubah sesuai kebijakan negara.
"Diskusi sedang berlangsung. Ini bukan hal yang mudah, tetapi kita harus menunggu dan melihat," kata salah satu sumber diplomatik, dikutip dari CNN, Sabtu (7/5/2022).
CNN telah menghubungi Grup Media Nasional Rusia, yang dipimpin Kabaeva, untuk mengomentari sanksi yang diusulkan.
Pada bulan April, Wall Street Journal melaporkan bahwa para pejabat AS telah memperdebatkan apakah akan menjatuhkan sanksi pada Kabaeva atau tidak, dengan kekhawatiran bahwa langkah seperti itu dapat meningkatkan ketegangan lebih lanjut karena itu bisa menjadi pukulan pribadi yang ekstrem bagi Putin.
Alina Kabaeva sendiri pertama kali bertemu dengan Putin sejak satu dekade lalu. Saat itu ketika Kabaeva adalah seorang pesenam peraih medali untuk senam ritmik di Olimpiade Athena pada tahun 2004.
Namun, Putin yang telah bercerai dengan istrinya telah membantah menjalin hubungan dengannya.
Kabaeva juga pernah terpilih sebagai salah satu pembawa obor ketika Rusia menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin di Sochi, Rusia pada tahun 2014.
Berkaitan dengan perang Rusia ke Ukraina, Kabaeva kabarnya pernah membuat pernyataan publik untuk mendukung militer Rusia sejak dimulainya perang di Ukraina. Terbaru, dia menyerukan warga Rusia untuk perang tersebut.
Menurut Wall Street Journal, pejabat AS mengatakan Kabaeva dan keluarganya menjadi kaya karena kedekatannya dengan Putin.
Meski demikian, banyak yang tidak mau membuka suara akan kabar tersebut. Departemen Keuangan AS juga telah menolak untuk mengomentari kasus ini.
Terlepas dari hubungannya yang sebenarnya dengan Presiden Rusia, jika namanya muncul di daftar akhir sanksi Uni Eropa, Kabaeva masih relatif tidak dikenal di luar Rusia dan keuangannya akan berada di bawah pengawasan internasional yang besar.