Berbasis Dana Hibah, Gubri Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Tajdid Center UMRI
RIAUMANDIRI.CO - Setelah diinisiasi beberapa bulan lalu, akhirnya pembangunan gedung Tajdid Center Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) secara resmi dimulai pembangunannya. Ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Riau, H Syamsuar, Rabu (27/4).
Pembangunan gedung Tajdid Center ini merupakan pembangunan berbasis wakaf, dimana pembangunannya, berasal dari dana wakaf dan swadaya ummat. Untuk tahap awal, pembangunan gedung 4 tingkat dengan 32 ruang kuliah.
"Ini adalah awal didirikannya bangunan yang dibiayai dengan dana wakaf UMRI, karena kekurangan ruang kelas. Kedepan kita akan mencoba meneruskan inisiasi ini dengan mensinergikan melalui program Badan Wakaf Riau guna mempercepat pembangunannya. Diharapkan, ini menjadi awal berdirinya bangunan-bangunan lain di UMRI," tutur gubernur.
Dijelaskan dia, pembangunan dengan dana wakaf ini patut diapresiasi dan ditingkatkan lagi. Diharapkan nantinya apa yang dilakukan oleh UMRI juga bisa menyentuh hati para pewakaf.
Sebelumnya, Gubri yang juga memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa UMRI dengan mengusung tema Komitmen Pemerintah Provinsi Riau Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Dalam paparannya, Gubri mengajak para mahasiswa untuk lebih kreatif dan terus meningkatkan kualitas diri. Hal ini mengingat, kedepan kemajuan zaman yang serba canggih dan tentunya generasi muda harus bisa bersaing dalam kemajuan tersebut.
" Persiapkan prestasi dan teruslah tingkatkan kualitas agar bisa bersaing. Karena saat ini, kualitas dan kreatifitas menjadi perhatian didunia pendidikan. Untuk itu, pemerintah propinsi Riau siap mendukung berbagai hal tentang peningkatan mutu pendidikan,"ujar Syamsuar.
Dijelaskannya, bahwa hingga saat ini, pemrov Riau telah menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Dimana tahun 2022, pemrov Riau telah mengganggarkan sebesar Rp5,6 Milyar untuk beasiswa, anggaran tahun ini naik dari tahun sebelumnya Rp4,2 Milyar.
Dalam kesempatan itu Syamsuar yang masuk sebagai anggota Badan Pertimbangan Harian (BPH) UMRI tersebut Juga turur menyampaikan upaya-upaya Pemprov Riau dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. Seperti, meningkatkan kualitas dari guru dan tenaga kependidikan, yang dilakukan melalui Diklat penguatan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
.
Disamping itu juga, saat ini Riau juga tengah mempersiapkan pendidikan vokasi, dimana tujuannya untuk mengrangi pengangguran. Salah satunya, dengan pembangunan gedung baru ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi mereka yang tidak mampu, untuk tetap bisa menuntut ilmu dan mengurangi angka pengangguran di Riau.
Sementara, Rektor UMRI, DR Saidul Amin, MA berharap, gedung yang dibangun secara swadaya umat ini bisa menjadi pusat kegiatan. "Saya harap, batu ini menjadi saksi di akhirat akan kebaikan gubernur dan pewakaf lain, sehingga tidak hanya satu gedung ini saja tetapi juga bisa berlanjut. Serta bisa menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya untuk bisa melakukan hal yang sama," tuturnya.
Rektor menambahkan, sebenarnya UMRI saat ini kekurangan 75 ruangan kuliah jika harus disesuaikan dengan standar. Namun, kekurangan itu bisa ditutupi secara bertahap. Jika di awal ini dibangun gedung dengan 32 ruang kelas, maka sisanya akan mengikuti di waktu berikutnya.
Ditambahkannya, untuk pembangunan gedung Tajdid Center ini membutuhkan biaya Rp14 miliar. Diusahakan, dalam setahun ke depan gedung sudah selesai dibangun meski dananya belum sepenuhnya ada. Setidaknya, dengan adanya modal awal ini, ikhtiar mendirikan gedung dapat dilaksanakan. "Karena berbasis wakaf, diharapkan informasi ini disampaikan langsung ke masyarakat luas. Siapa tahu ada masyarakat yang berkenan berwakaf di UMRI," pungkasnya. (nie)