Pedagang Keluhkan Harga Sembako Naik
PEKANBARU(HR)- Peralihan bahan bakar kendaraan yang direncanakan Pemerintah dari premium ke pertalite masih sebatas wacana. Namun dampaknya sudah mulai dirasakan masyarakat. Harga sejumlah bahan pokok melonjak
Seperti yang terjadi di Pasar Sail, Jalan Hangtuah, Pekanbaru, di seluruh lapak pedagang ayam yang ada di tempat tersebut, harga daging mengalami kenaikan dengan harga jual ke pembeli di kisaran yang sama.
Salah seorang pedagang, Rony, mengatakan, harga daging ayam mengalami kenaikan setiap hari secara bertahap. Mulai Rp1,000- Rp1.500, harga semula untuk 1 kilogram ayam potong Rp17 ribu, sekarang naik menjadi Rp22 ribu. Disinggung megenai apa yang menjadi penyebab, Rony menyebutkan karena harga beli dari pemasok juga naik.
"Kalau harga ayam mengikuti harga pemasok ke kita, bila naik, kami terpaksa harus naik juga. Akibatnya penjualan menjadi sepi, karena pembeli beralih berbelanja ke pasar kaget. Kita berharap harga bisa kembali stabil, jadi penjualan bisa ramai. Apalagi sekarang kita bersaing dengan pasar kaget," katanya, bersama pedagang ayam lain, saat dijumpai di Pasar Sail, Kamis (23/4).
Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam selama sepekan, satu papan berisi 30 butir dijual Rp32 ribu dari harga sebelumnya Rp28 ribu. "Kalau harga tidak stabil, kita bingung untuk berdagang. Kerugian menanti di depan mata. Pelanggan sepi, telur- telur itu juga akan masuk angin. Lebih parahnya bila lama tidak terjual banyak yang pecah," kata Supar, penjual telur.
Selain daging ayam dan telur, bahan pokok sayuran juga naik meski tidak signifikan. Kenaikan berkisar mulai Rp2.000- 10.000 perkilo. Cabai Bukit Rp24 ribu dari Rp20 ribu, Cabai Medan Rp18 ribu dari Rp16 ribu, sawi Rp10 ribu dari Rp8.000. Dibading harga- harga tersebut, daun sup naik tinggi yakni dari Rp20 ribu menjadi Rp30 ribu, bawang prai dari harga biasa Rp5.000, naik menjadi Rp8.000.
" Bawang putih juga naik modal Rp5.000, namun kita tetap jual harga biasa Rp20 ribu. Kalau ikut kita naikkan, kita khawatir masyarakat tidak belanja. Begitu juga dengan bawang merah modal juga naik Rp5.000, jual masih biasa Rp30 ribu," kata Vira, penjual barang harian di Pasar Sail.
Kepala Bidang Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Masirba, H Sulaiman, mengakui adanya kenaikan harga- harga tersebut. Ia mengatakan hal itu terjadi karena adanya permainan dari spekulan.
"Kita akan berikan pendekatan persuasif kepada distributor agar jangan menaikkan harga, dengan alasan BBM yang akan dialihkan. Setelah pendekatan persuasif dilakukan, kita juga akan telusuri spekulan- spekulan yang membandel dan akan kita tindak tegas. Karena persoalan ini menyangkut kepentingan orang banyak," ujarnya.***