Wacana Penundaan Pemilu Makan Korban

Jamiluddin Ritonga: Luqman Dicopot karena Beda Sikap dengan Muhaimin

Jamiluddin Ritonga: Luqman Dicopot karena Beda Sikap dengan Muhaimin

RIAUMANDIRI.CO - Pengamat komunikasi politik M Jamiluddin Ritonga melihat pencopotan Luqman Hakim dari pimpinan Komisi II DPR RI karena sikapnya yang  berseberangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar soal wacana penundaan pemilu.

"Muhaimin Iskandar termasuk orang yang getol menyuarakan penundaan pemilu. Sedangkan Luqman termasuk anggota DPR RI dari PKB yang ikut menyuarakan penolakan penundaan pemilu," kata Jamil kepada media ini, Jumat (15/4/2022).

Sebagai Ketua Umum PKB, kata Jamil, Muhaimin punya kewenangan penuh untuk merotasi anggotanya di DPR RI. Karena itu, wajar kalau publik mengaitkan sikap Luqman tersebut saat di rotasi dari Komisi II DPR RI.

"Keputusan Cak Imin itu tentu menjadi preseden buruk terhadap anggota DPR RI. Anggota DPR RI yang berseberangan dengan partainya akan dengan mudah diberi sanksi," kata Jamil.

Dari kasus Luqman tersebut, Jamil melihat bahwa setiap anggota DPR RI tidak boleh berbeda sikap dengan partainya. Walaupun sikap yang diambil berdasarkan suara rakyat, khususnya kehendak konstituennya.

Hal itu membuat anggota DPR RI semakin jauh menyuarakan aspirasi rakyat. Setiap mau bersuara, anggota DPR RI bukan lagi melihat aspirasi konstituennya tapi justru harus menanyakan dulu sikap partainya.

"Kasus Luqman ini seyogyanya menjadi pelajaran bagi DPR RI mengenai lemahnya hak konstitusi anggotanya di mata partainya. Akibatnya, partai akan seenaknya mengkebiri anggotanya yang berani bersuara beda dengan partainya. Padahal mereka duduk di DPR RI karena rakyat yang memilihnya," kata Jamil.

Karena itu, menurut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu, sudah saatnya DPR RI mengurangi peran partai dalam memberi sanksi kepada anggotanya. Anggota DPR RI yang menyuarakan suara konstituennya tidak boleh diberi sanksi oleh partainya.

"Kalau hal itu dapat diwujudkan, anggota DPR RI tidak akan takut lagi berseberangan dengan sikap partainya. Rakyat akan menjadi alat perjuangan setiap anggota di DPR RI. Motto suara rakyat suara Tuhan akan benar-benar dapat diwujudkan," kata pengajar Universitas Esa Unggul itu.



Tags PARTAI