RIAUMABDIRI.CO - Pengamat komunikasi politik M Jamiluddin Ritonga menilai hasil survei Mavetrick yang menyatakan Gen Z (generasi yang lahir antara tahun 1996 - 2012) banyak mencari berita politik merupakan kabar gembira bagi partai politik (parpol).

"Parpol harus kreatif mengemas pesan-pesan politik agar ketertarikan Gen Z semakin meningkat terhadap berita politik," kata Jamil, kepada media ini, Sabtu (9/4/2022).

Untuk itu kata Jamil, parpol harus menyasar Gen Z dengan menyampaikan bebagai pesan politik melalui berbagai media sosial. Sebab, media sosial menjadi media utama mereka mengkonsumsi informasi.

"Komunikasi kepada Gen Z juga perlu dimaksimalkan melalui media online. Sebab, media online banyak memberitakan berita politik," kata Jamil.

Pemberitaan politik yang melibatkan Gen Z juga dapat dioptimalkan. Politisi dapat mengajak Gen Z dalam kerja-kerja politik, agar ketertarikan dan minat sesama Gen Z pada politik semakin meningkat.

Hanya saja peran Gen Z dalam kerja politik politisi jangan hanya sebagai objek. Gen Z harus diperankan sebagai subyek agar dapat mengajak sesama rekannya tertarik masuk ke dunia politik.

Pengetahuan mereka tentang politik juga dapat menyadarkan mereka untuk lebih kritis terhadap kebijakan pemerintah. Hal itu dapat menguatkan kontrol masyarakat terhadap pemerintah.

"Hal itu sangat diperlukan untuk mengisi kekosongan lemahnya kontrol dari partai politik yang dominan berpihak ke pemerintah," kata mantan dekan FIKOM IISIP Jakarta itu.

Dengan begitu kata Jamil, kritik terhadap pemerintah tetap menggema di Indonesia. Hal ini dapat tetap menghidupkan demokrasi di Tanah Air.