Jangan Tidur Setelah Sahur, Ini Penjelasannya
RIAUMANDIRI.CO - Saat bulan puasa, tidur setelah sahur adalah kegiatan yang tak terhindarkan bagi sebagian orang karena rasa kantuk yang menyerang setelah kenyang.
Namun ternyata tidur setelah sahur tidak diperbolehkan dari sisi kesehatan, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Hal ini juga berkaitan dengan harus menjaga jeda waktu makan dengan waktu tidur agar tubuh bisa mencerna makanan dengan baik.
Lantas, benarkah tidur setelah sahur bisa timbulkan penyakit GERD hingga Risiko Stroke?
1. Risiko GERD
GERD atau gastroesophageal reflux disease adlah kondisi isi lambung mengalami naik (refluks ke esofagus, salah satunya dikarenakan tidur setelah makan ata
Berpuasa memang dianjurkan untuk penderita Gerd, namun tentu tidak disarankan untuk tidur setelah makan sahur
Jika, tetap membantah, bisa saja gejala seperti tenggorokan terasa mengganjal, mual, dan heartburn (nyeri dada seperti terbakar) akan muncul dan sangat membuat tak nyaman.
Untuk itu ada baiknya, menyibukkan diri setelah sahur dengan berbagai kegiatan.
Kita bisa mulai membereskan, membaca buku, menulis, atau olahraga jalan pagi. Setelah terjeda tiga jam lamanya, boleh untuk kembali tidur, jika memang benar-benar mengantuk.
Perlu juga diperhatikan, Gerd berpotensi muncul juga tak hanya karena tidur setelah sahur saja, tetapi diakibatkan oleh makanan yang kita konsumsi.
Hindarilah kopi, makanan berlemak, makanan pedas, makanan yang digoreng, dan minuman bersoda saat sahur
2. Sembelit
Kita harus mengatur menu makanan sahur dengan makanan kaya serat, protein, vitamin, dan cukup asupan air.
Selain itu, kita juga perlu menahan diri untuk tidak langsung tidur setelah sahur. Sebab, hal ini akan memicu penyakit yang berkaitan dengan gangguan pencernaan dan maag
Keadaan di mana perut yang penuh karena kenyang, lalu dibiarkan untuk tidur, menyebabkan perut akan dipenuhi dengan gas yang akan membuat kita merasa tidak nyaman.
Ini akan membuat kita mengalami apa yang namanya sembelit, atau kesulitan dalam buang air besar.
3. Menurunkan kualitas tidur
Dilansir dari CNN, kebiasaan tudur setelah sahur ini juga bisa menurunkan kualitas tidur terutama saat makan makanan berlemak.
Orang yang mengantuk setelah makan namun seringkali merasa gelisah sehingga membuat mudah terbangun dari tidur.
Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa makanan tinggi lemak seperti daging atau goreng-gorengan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna.
Sehingga kita harus memberi jeda waktu agar makanan bisa dicerna dan nantinya bisa membuat tidur lebih nyenyak.
4. Menaikkan berat badan
Tidur setelah makan tentu banyak diketahui dampaknya bisa menaikkan berat badan. Sehingga tidak heran jika ada orang yang berat badannya bertambah setelah bulan puasa.
Selain itu, kurangnya aktivitas fisik saat berpuasa dan langsung tidur usai makan membuat tubuh menimbun lemak karena tidak sempat membakar kalori yang masuk.
5. Menaikkan asam Lambung
Saat makanan melewati tenggorokan kemudian makanan masusk ke dalam esofagus yang berfungsi melumat serta mengantar makanan ke lambung.
Ketika sampai di lambung, konsistensi makanan sudah menjadi halus menyerupai cairan atau pasta.
Namun jika proses cerna tidak sempurna, makanan yang masih kasar dalam lambung dapat mengiritasi dinding lambung dan memicu asam lambung.
Gejala asam lambung yaitu nyeri di sekitar lambung atau perut kiri atas, terasa sensasi panas di dada. Bagi yang mudah mulas dan sakit perut, sebaiknya hindari kebiasaan tidur setelah makan.
6. Sakit tenggorokan
Orang yang tidur setelah sahur juga bisa dapat mengalami sakit tenggorokan. Hal ini karena efek lanjutan dari refluks asam atau GERD, sensasi panas di dada dirasakan hingga ke tenggorokan.
Proses terjadinya sakit tenggorokan ini karena saat tubuh berbaring dengan perut penuh, katup antara lambung dan kerongkongan tidak menutup sepenuhnya membuat asam lambung naik ke tenggorokan dan menimbulkan sensasi terbakar pada tenggorokan.
7. Risiko stroke
Orang yang setelah makan berat kemudian tidur kurang dari dua jam saja bisa 2,8 kali mungkin mengalami peningkatan tekanan darah sepanjang malam.
Jika tekanan darah ini tidak turun dan terut terjadi dalam waktu yang lama, risiko terserang penyakit kardiovaskular sangat mungkin terjadi seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke dan penyakit kronis lainnya.