Tak Disadari, Ternyata Ini Kebiasaan Buruk Saat Masak yang Harus Ditinggalkan
RIAUMANDIRI.CO - Ternyata memasak tidak hanya sekadar mengolah bahan makanan dengan bumbu lalu memasaknya hingga matang.
Untuk mendapatkan hasil hidangan yang sempurna banyak hal-hal yang perlu dilakukan mulai dari racikan bahan hingga teknik pengolahan.
Walaupun sudah sering memasak ternyata banyak orang yang masih melakukan kesalahan dan kekeliruan yang tidak seharusnya dilakukan di dapur. Kesalahan-kesalahan ini jika terus dilakukan hasilnya justru akan membuat hasil masakan menjadi tidak maksimal.
Berikut tujuh kebiasaan buruk saat memasak yang harus dihentikan menurut Buzzfe
- Menekan patty burger
Saat membuat burger seluruh isian yang perlu dipanaskan akan dimasak terlebih dahulu. Baik dilakukan di rumah maupun gerai penjual burger, ternyata banyak yang masih melakukan kebiasaan buruk untuk memasak patty atau isian daging burger.
Menekan patty atau daging burger akan akan membuat cairan alami (jus) dari dagingnya keluar dan habis saat dimasak. Hasilnya daging burger yang akan disajikan nanti menjadi keras, kering dan tidak maksimal rasanya.
- Terlalu banyak bawang
Saat memasak, banyak orang lebih senang menggunakan banyak bumbu karena merasa akan menghasilkan makanan yang lebih sehat. Nyatanya menggunakan bumbu yang terlalu banyak hanya akan membuang-buang bumbu dapur saja.
Terutama ketika menggunakan bawang putih, menambahkannya terlalu banyak secara berlebihan hanya akan merusak rasa makanan yang seharusnya. Rasa bawang putih yang cukup kuat akan sangat mengganggu dan mengalahkan rasa bumbu yang lain.
- Menambahkan minyak pada pasta
Banyak yang mengatakan bahwa saat merebus pasta sebaiknya menuangkan minyak dan memberinya garam. Ternyata saran ni tidak sepenuhnya benar dan hanya akan menyia-nyiakan minyak dan garam saja.
Pasta yang direbus atau setelah direbus disiram minyak akan memiliki permukaan yang lebih licin. Hasilnya ketika dimasak bersama saus atau bumbunya, racikan saus dan bumbu akan sulit menempel sehingga tidak meresap dan rasanya sulit menyatu.
- Menggunakan pisau untuk menggeser bahan
Saat memotong bahan makanan, terlebih dalam jumlah yang banyak pastinya ingin cara yang lebih cepat. Pada saat seperti ini akan banyak orang yang menggeser bahan makanan yang sudah selesai dipotong dengan bagian tajam pisaunya.
Ini menjadi kebiasaan buruk tetapi banyak dilakukan orang lain. Cara menggeser bahan makanan seperti ini hanya akan membuat pisau menjadi lebih cepat tumpul dan sebaiknya gunakan bagian atas pisau yang tidak tajam untuk menggeser bahan makanan.
- Menggunakan talenan kaca
Terlihat cantik dan estetik, ternyata talenan atau wadah alas yang terbuat dari kaca justru kurang baik sebagai alat dapur. Terlebih jika digunakan untuk memotong, alas yang terbuat dari kaca akan membuat pisau menjadi cepat tumpul.
Hal ini lantaran talenan atau alas yang terbuat dari kaca tidak memiliki permukaan yang dapat memberikan ruang bagi pisau. Berbeda dengan talenan yang terbuat dari kayu yang masih bisa tertekan dan teriris oleh pisau sehingga tidak merusak mata pisau.
- Mengaduk adonan terlalu lama
Walaupun bertujuan baik untuk memastikan adonan tercampur dengan sempurna, ternyata mengaduk adonan terlalu lama bukan hal yang baik. Terlebih jika ingin membuat adonan kue seperti pancake atau waffle sebaiknya aduk secukupnya saja.
Cukup kocok adonan hingga mengembang dan istirahatkan selama 15 menit sebelum dimatangkan. Cara ini bisa memberikan adonan kue yang lebih lembut dan mengembang. Sedangkan jika mengocok adonan terlalu lama hanya akan merusak tekstur adonan yang sudah mengembang.
- Menakar bahan dengan sendok ukur
Banyak yang masih menyangka bahwa sendok ukur adalah alat penakar bahan-bahan di dapur yang paling tepat. Terlebih ketika ingin membuat kue yang takaran seluruh bahan-bahannya harus sama persis sebaiknya hindari menggunakan sendok ukur.
Timbangan makanan yang ada di dapur, baik timbangan digital maupun manual justru dikatakan lebih akurat untuk menakar bahan-bahan makanan. Walaupun sedikit rumit karena harus menafsirkan takaran menjadi satuan yang terbaca pada timbangan tetapi cara ini lebih efektif dan akurat.