Migor Melimpah, Tapi Harganya Mahal, Komisi I Sebut Pemerintah Lemah
RIAUMANDIRI.CO - Keberadaan minyak goreng sempat susah untuk didapati semenjak Pemerintah ikut dalam mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun setelah kebijakan itu dihapuskan, minyak goreng melimpah dipasaran.
Kejadian seperti ini diduga adanya indikasi permainan mafia minyak goreng yang tentu menyengsarakan masyarakat, begitu juga di Kota Pekanbaru. Kini, harga minyak goreng melambung tinggi tak terkontrol.
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru mengecam akan permainan ini.
Pemerintah dalam hal ini dinilainya tidak becus dalam mengurusi para mafia.
"Kasihan rakyat menjadi korban atas permainan oknum yang mencari keuntungan, yang kita sayangkan ketegasan pemerintah tidak ada untuk membela rakyat," kata anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru Fathullah, Minggu (20/3/2022).
Ditegaskan mantan Ketua Komisi II bahwa sudah jelas ada indikasi minyak goreng dipermainkan, bagaimana mungkin Riau yang notabene penghasil minyak namun rakyatnya kesulitan mendapatkan minyak.
"Pemerintah harusnya pikirkan masyarakat yang sangat susah mencari minyak goreng, harus segera dicari solusi, rakyat kita ini sudah susah karena pandemi berkepanjangan, harusnya pemerintah berpikir meringankan, bisa dengan mengadakan pasar murah biar terbantu masyarakat, minyak curah pun tak apa yang penting minyak untuk kebutuhan masyarakat tercukupi," tambahnya.
Agar persoalan minyak goreng ini tidak berlarut-larut karena dalam situasi ini masyarakat sangat dirugikan, Fathullah meminta pemerintah, baik itu Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Provinsi Riau maupun Pemerintah Pusat, segera melakukan aksi nyata, tindak tegas para pelaku penimbun minyak goreng dan oknum-oknum yang terlibat dalam menyusahkan masyarakat dengan permainan minyak goreng.
"Belum ada kita dengar berita penindakan terhadap pelaku penimbunan kan, jadi kita sebagai masyarakat belum melihat langkah nyata dan langkah tegas dari pemerintah untuk membela rakyatnya, menangkap para pelaku penimbunan yang mengakibatkan minyak goreng sulit didapatkan masyarakat," singkatnya.
Seperti diketahui, harga minyak goreng menjadi polemik di tengah publik. Terlebih setelah Presiden Jokowi hapus Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dalam rapat terbatas yang dilaksanakan pada Rabu 15 Maret 2022 kemarin.
Sejak HET itu dihapuskan, maka Presiden mengembalikan harga minyak goreng ke harga pasaran, sejak keputusan itu, maka minyak goreng kemasan bermunculan di swalayan dan supermarket dengan harga fantastis. Padahal sehari sebelumnya minyak goreng sangat langka ditemukan