RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto merasa heran dengan kecelakaan beruntun yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).

Kebocoran gas di PLTP Geo Dipa di kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, terjadi Sabtu (12/3/2022) menyebabkan satu orang meninggal dan beberapa orang lainnya dirawat karena keracunan.

Kejadian serupa terjadi di PLTP Sorik Merapi, Mandailing Natal, Sumatera Utara beberapa hari lalu. Dalam kejadian tersebut sedikitnya 58 warga setempat dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan.

"Ini kasus yang beruntun. Kita khawatir soal ini. Apalagi pemerintah mau menggenjot pembangunan PLTP lebih dari 400 persen dalam beberapa tahun ke depan untuk mengejar target EBT di 2025," kata Mulyanto kepada media ini, Ahad (13/3/2022).

Dia mengingatkan, kalau tidak cermat dan pembangunan PLTP tersebut dilaksanakan secara kejar tayang serta ugal-ugalan, maka yang akan menjadi korban adalah pekerja, masyarakat dan lingkungannya. Ini sangat tidak diinginkan.

"Kita mendesak Pemerintah untuk melaksanakan pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan PLTP di seluruh Indonesia agar keselamatan pekerja, masyarakat dan lingkungan dapat terlaksana dengan baik," kata Mulyanto.

Anggota Komisi VII DPR RI dari PKS itu minta Kementerian ESDM tidak sungkan menindak pihak yang terbukti lalai melaksakan standar prosedur kerja. Hal ini perlu ditegaskan karena kekeliruan sekecil apapun dalam pekerjaan ini sangat berbahaya bagi semua orang yang terlibat.

Apalagi tidak sedikit PLTP yang berlokasi dekat dengan pemukiman warga seperti PLTP Sorik Merapi dan PLTP Dieng. Sebagai contoh PLTP Dieng Unit 2, yang sedang proses pembangunan hanya berjarak 2 meter antara pagar terluar PLTP dengan permukiman warga.

"Sehingga apabila terjadi kecelakaan di lokasi PLTP bisa menimbulkan dampak berbahaya bagi pekerja, warga dan lingkungan di sekitar PLTP," kata Mulyanto