Kopi Diduga Picu Kanker, Ini Penjelasan Ilmuwan
RIAUMANDIRI.CO - Isu tentang makanan dan minuman seringkali membingungkan. Kali ini giliran isu konsumsi kopi dapat menyebabkan kanker yang dibantah oleh ahli.
Rumor dan isu terus berkembang. Bahkan pada minuman seperti kopi yang telah terbukti memiliki manfaat dan komponen alami yang baik untuk tubuh sekalipun tak lepas dari rumor buruk yang beredar.
Berkali-kali penelitian dilakukan oleh ahli untuk memastikan manfaat dan efek samping konsumsi kopi. Karena kopi menjadi salah satu minuman populer, maka dirasa perlu adanya pemeriksaan fakta tentang kopi agar konsumennya lebih aman.
Selain fakta-fakta yang beredar berdasarkan penelitian ternyata ada beberapa pernyataan yang juga mengatakan hal sebaliknya.
Ada isu yang mengatakan efek buruk kopi dan begini penjelasan para ahli menanggapinya.
Mengutip Australian Associated Press (8/3/2022) ada sebuah unggahan di media sosial yang mengatakan bahwa konsumsi kopi terbukti dapat menyebabkan beberapa kanker.
Tetapi tidak dijelaskan secara tepat hasil penelitian yang justru mengatakan kopi dapat mencegah kanker.
Pada tahun 2016, International Agency for Research (IARC) on Cancer, mempublikasi penemuan dari sebuah grup peneliti internasional yang disusun oleh 23 peneliti menemukan tidak ada efek karsinogenik pada kopi.
Penemuan ini bahkan dipublikasi secara luas pada The Lancet Oncology.
Sebelumnya, IARC memang pernah mempublikasi di tahun 1991 silam bahwa kopi memiliki kemungkinan karsinogenik ketika dikonsumsi oleh manusia.
Tetapi pada tahun 2016, IARC melalui pernyataannya pada media mengatakan bahwa ada perubahan setelah melakukan penelitian lanjutan.
IARC melakukan pengulasan ulang terhadap 1000 penelitian pada hewan dan manusia. Pada grup peneliti tersebut ditemukan bahwa adanya pembuktian yang cukup kuat untuk mengatakan kopi memiliki efek karsinogenik.
Tetapi karena bukti penelitiannya dirasa kurang, maka para peneliti membantah klaim tersebut.
"Banyak penelitian epidemiologi yang menunjukkan bahwa minum kopi tidak memiliki efek karsinogenik untuk kanker pada pankreas, payudara wanita dan prostat. Justru kopi terlihat dapat mengurangi risiko untuk kanker pada hati dan uterus endometrium. Lebih dari 20 jenis kanker lainnya juga tidak ditemukan bukti yang kuat," jelas IARC.
Professor Ian Olver dari University of Adelaide Fakultas Kesehatan dan Pengobatan Medis mengatakan bahwa setiap pernyataan yang mengaitkan dengan banyak jumlah penelitian dan pengujian grup peneliti akan memberikan hasil yang bisa dipercaya.
Professor Olver juga mengatakan adanya pembaharuan setiap 6 tahun sekali yang dilakukan oleh grup peneliti tersebut.
Kali ini giliran penelitian tentang konsumsi kopi yang sebenarnya dapat menurunkan risiko kanker yang masuk ke dalam sistematik ulasan dan meta-analysis yang dilakukan pada tahun 2020.
Hasil yang didapatkan pada tahun 2020 juga menemukan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan risiko kanker prostat.
Selain itu ada penelitian yang juga menjelaskan bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan risiko melanoma atau kanker kulit, kepala dan leher, payudara, hati hingga kanker kolorektal.
Dr. Pollard dari Curtin University School of Population Health juga menekankan bahwa pernyataan kopi mengandung efek karsinogenik ini tidak memiliki bukti yang cukup kuat.