Sakit, Seorang Siswa Ujian di Rumah

Lima Siswa SMA Sederajat UN Susulan

Lima Siswa SMA Sederajat UN Susulan

DUMAI (HR)-Ujian Nasional susulan tahun pelajaran 2014/2015 jenjang SMA/MA/SMK digelar sejak Senin (20/4) hingga Kamis (23/4) besok, diikuti lima siswa. Seorangnya terpaksa ujian di rumah karena dalam kondisi sakit.

Data dihimpun Haluan Riau di Panitia UN SMA/MA/SMK Disdik Kota Dumai, menyebutkan kelima peserta UN susulan tersebut yakni tiga orang siswa SMKN 2, serta masing-masing satu orang siswa SMKN 3 dan SMK Erna.

Mereka yakni, Joko Darmono (SMKN 2) mengikuti UN susulan untuk empat bidang studi. Yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan. Begitu juga dengan dua rekannya Riski Priandri (SMKN 2) serta Dedi Sudianto Lumban Toruan (SMKN 3) mengikuti ujian untuk empat bidang studi.

Sementara, siswa SMKN 2 lainnya Harifin Ahmad mengikuti ujian untuk bidang studi Teori Kejuruan.
Selanjutnya, Suci Roziana SMK Erna tak mengikuti UN computer based test (CBT) hari pertama bidang studi Bahasa Indonesia, karena saat itu namanya tak tercantum di 'data base'.

"Pelaksanaan UN susulan jenjang SMA/MA/SMK ini dimulai Sejak Senin kemarin (lalu) hingga Kamis lusa (besok). Dilaksanakan di sekolah masing dengan pengawas ujian yang sudah dibentuk oleh Dinas Pendidikan," ujar Misdiono, Ketua Panitia UN SMA/MA/SMK Disdik Kota Dumai, Selasa (21/4).

Dari kelima siswa peserta UN susulan tersebut, kata Misdiono yang didampingi Kasi Kurikulum Dikmenjur Disdik Kota Dumai, Sugeng Purnomo, seorang terpaksa ujian di rumah. Hal tersebut karena siswa bersangkutan dalam keadaan sakit.

Siswa tersebut terdaftar sebagai peserta UN di SMKN 2 Dumai. Beberapa hari jelang pelaksanaan UN, yang bersangkutan mengalami kecelakaan. Hingga pada pelaksaan UN susulan pun ia masih dalam keadaan sakit. Kedua tangannya belum bisa berfungsi secara bagus, sehingga harus dibantu pengawas dalam menulis jawaban di LJK.

"Tetap yang bersangkutan menyebutkan jawabannya. Pengawas hanya membantu menuliskan saja, karena kedua tangan siswa tersebut belum bisa difungsikan. Artinya, pelaksanaan tetap seperti UN susulan biasa yang digelar di sekolah masing-masing," tukas Misdiono.(zul)