MotoGP Tidak Akan Gunakan Mesin Hybrid
RIAUMANDIRI.CO - Untuk mengurangi emisi, banyak pabrikan sepeda motor sekarang ini sudah menciptakan motor listrik atau motor bermesin hybrid.
Namun demikian, motor balap MotorGP tidak akan menggunakan keduanya.
Isu lingkungan juga disadari oleh ajang balap tingkat dunia yang paling bergengsi ini.
Untuk itu, sudah dicanangkan bahwa mulai 2027, semua motor balap, mulai kelas Moto 3, Motor dan MotoGP akan menggunakan bahan bakar non fosil.
"Kami akan berganti ke bahan bakar sintesis dan dengan cara ini mengurangi emisi CO2 hingga nol," ujar CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta, dikutip dari Speedweek.com, Selasa (1/3/2022).
Untuk motor listrik, sudah ada ajang balap MotoE. Sementara untuk mesin hybrid, Dorna Sports menyebutkan hal tersebut tidak akan terjadi.
Ezpeleta mengatakan, sebagai tambahan untuk e-fuel, pihaknya juga melihat opsi lainnya. Menurutnya, kendaraan hybrid tidak masuk akal untuk motor balap.
"Pertama, karena bobotnya yang tinggi. Kedua, karena kami tidak ingin memperkenalkan teknologi yang mahal dan rumit yang tidak akan pernah digunakan pada motor produksi massal," kata Ezpeleta
Sementara itu, beberapa pabrikan mobil sudah mengumumkan bahwa mesin konvensional akan berakhir masanya pada 2030 atau 2033. Menurut beberapa CEO, bahkan keputusan itu berdasarkan keinginan konsumennya.
Beberapa pabrikan lainnya, ingin tetap mempertahankan mesin pembakaran internal atau internal combustion engine (ICE). Sehingga, fokus untuk penurunan emisi dengan mengembangkan mesin hidrogen atau bahan bakar sintetis.
Untuk opsi motor listrik juga dipatahkan oleh CEO KTM Stefan Pierer. Menurutnya, tidak masuk akal untuk menggunakan motor listrik yang performa setara dengan motor balap MotoGP sekarang ini.
"Untuk motor MotoGP, melakukan balapan menggunakan 20 liter bahan bakar. Anda membutuhkan baterai 500 kg untuk mencapai performa dan jarak tempuh yang setara," ujar Pierer.
Pierer menambahkan, penonton MotoGP sebanyak 100.000 orang datang ke sirkuit karena ingin melihat mesin pembakaran internal. Selain itu, Pierer juga melihat usia Kejuaraan Dunia MotoE tidak akan lama.
"Baterai 100 kg di paddock dicas menggunakan generator diesel, yang menghasilkan emisi CO2 ke atmosfer, membuat Anda sakit," kata Pierer