Masih Ada Pedagang Jual Minyak Goreng di Atas HET
RIAUMANDIRI.CO - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) masih menemukan minyak goreng dengan harga tinggi atau tidak sesuai ketentuan pemerintah di sejumlah daerah.
"Rata-rata harga minyak berdasarkan survei kami seharga Rp16.171 per liter, ini masih tinggi dibanding subsidi pemerintah," pungkas salah satu tim peneliti YLKI, Niti Emiliano dari kutipan CCN Indonesia (12/2/2020)
Ia menemukan hanya ada 2 toko atau 15 persen yang menjual minyak goreng sesuai standar pemerintah dan 1 toko atau 8 persen menjual di bawah standar sedangkan sisanya di atas standar
Kemudian, dari 30 toko, hanya 3 toko atau 10 persen yang tersedia minyak goreng bersubsidi. Kemudian, hanya 1 toko atau 3 persen yang menyediakan minyak goreng subsidi yang tidak subsidi sekaligus.
Sementara, 9 toko atau 30 persen tidak menyediakan minyak goreng bersubsidi. Lalu, 17 toko atau 57 persen tidak menjual minyak goreng kelapa sawit.
Ironisnya, kondisi tersebut memicu adanya kepanikan konsumen (panik buying) diakibatkan banyak masyarakat tidak mendapat minyak goreng bersubsidi, baik dari masyarakat menengah atas hingga menengah ke bawah sama-sama mengalami dampak kelangkaan minyak goreng.
"fenomena panik beli juga masih terjadi di masyarakat. Sebagian masyarakat ada yang membeli untuk kebutuhan pribadi dan ada yang menjualnya kembali" jelasnya.