Jurus Gubernur Riau Hadapi Gelombang Omicron
RIAUMANDIRI.CO - Kendati fluktuatif, kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau masih tinggi. Tercatat, pada Minggu (6/2) kemarin melonjak hingga mencapai 145 kasus. Sementara, pada Senin (7/2) bertambah 88 kasus positif.
Tingginya kasus harian di Bumi Lancang Kuning kembali menjadi atensi Gubernur Riau, H Syamsuar. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyusul meningkatnya temuan kasus varian omicron di Tanah Air, termasuk di Riau kendati belum terkonfirmasi Omicron.
Untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19, Syamsuar kembali menekankan tidak lain dengan mendisiplinkan protokol kesehatan, serta meningkatkan kekebalan tubuh dengan vaksin. Menurutnya, sesuai dengan instruksi Presiden, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, percepatan vaksinasi di seluruh daerah. Kedua, perlunya penegakan protokol kesehatan.
"Kita imbau masyarakat untuk tidak panik. Apalagi bagi yang sudah divaksin, insya Allah akan memiliki imun yang lebih kuat. Yang paling penting dari prokes itu menurut Bapak Presiden adalah memakai masker. Jadi, jangan kita anggap remeh masker ini, karena bisa melindungi kita dari virus covid-19," ujar Gubri, seusai mengikuti arahan Presiden Joko Widodo secara virtual terkait meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Tanah Air.
Dalam menghadapi lonjakan kasus dengan varian baru Omicron ini, Pemprov Riau, kata Syamsuar, telah menyiapkan jurus untuk menghadapi segala sesuatunya. Seperti yang telah dilakukan pada tahun 2021 lalu, di mana Gubri meminta 50 rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 untuk bersiap. Gubri juga meminta petugas kesehatan untuk proaktif memantau kondisi masyarakat sekitar.
"50 rumah sakit yang jadi rujukan harus standby, obat-obatan harus siap, oksigen, begitu juga ruang ICU. Jika ada yang positif covid-19 tapi tanpa gejala atau OTG, silahkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Tapi kalau gejala ringan, sebaiknya melakukan isolasi ke tempat-tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah (isoter) agar mudah dikontrol," kata Gubri.
Bagi pasien yang tanpa gejala maupun yang gejala ringan, kata Gubri, harus dikontrol dan disiapkan obat-obatannya oleh petugas kesehatan. Dinas kesehatan atau petugas dari Puskesmas harus aktif memantau. Sementara bagi pasien Covid-19 dengan gejala sedang dan berat, harus dibawa ke rumah sakit rujukan.
“Makanya saya minta 50 rumah sakit itu harus standby agar tidak ada masyarakat kita yang tak terlayani. Obat-obatan juga disiapkan agar masyarakat menerima obat tepat waktu,” tegas Gubri.
Sementara itu, untuk vaksinasi Covid-19 di Provinsi Riau, untuk dosis satu mencapai 88,3 persen. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 58,12 persen.
“Bapak Presiden minta tahap kedua itu harus di atas 70 persen. Makanya kita harus tingkatkan lagi. Termasuk vaksinasi bagi lansia dan anak-anak juga harus jadi prioritas,” tutup Gubri.