Manchester (HR)-Manchester City mengakhiri musim 2014-15 tanpa prestasi. Situasi demikian akan berujung pemecatan Manuel Pellegrini sebagai manajer tim. Setidaknya itu yang diyakini Sven-Goran Eriksson.
Mengawali debut musimnya di Manchester dengan mengawinkan titel juara liga dan Piala Liga, peruntungan Pellegrini berubah total di musim keduanya. Manajer asal Chile itu kini sedang dalam tekanan hebat.
City terjun bebas di liga; dari penantang juara kini menjadi tim yang berjuang untuk sekadar finis di zona Liga Champions. David Silva dkk. terhenti di babak keempat Piala FA dan Piala Liga Inggris serta terdepak di babak 16 Besar Liga Champions.
Padahal investasi City tidak sedikit di musim ini. Tanpa banyak mengubah komposisi tim juara musim lalu, City setidaknya telah mengucurkan lebih dari 70 juta poundsterling untuk mendatangkan sejumlah pemain baru termasuk Eliaquim Mangala, Fernando, dan Wilfried Bony. Eriksson pernah membesut 'Manchester Biru' sebelum klub diakuisisi oleh konglomerat Timur Tengah. Namun, manajer asal Swedia itu hanya bertahan semusim dari kontrak yang seharusnya berjalan selama tiga tahun.
"Saya yakin mereka (City) tidak senang, sama sekali tidak senang," ucap Eriksson yang dikutip Daily Star. "Saya tidak tahu apakah mereka akan berubah atau tidak, tapi saya tidak akan terkejut."
"Tidak ada yang terkejut jika Anda sudah berinvestasi sangat besar untuk mengharapkan persaingan untuk titel juara di Inggris dan mengharapkan bisa melangkah jauh di Liga Champions, dan sayangnya di musim ini mereka tidak bisa melakukannya."
"Dan siapa yang akan membayar harganya, seperti biasa, manajer," imbuh pria yang pernah melatih timnas Inggris itu.
Spekulasi mengenai masa depan Pellegrini mulai beredar. City kabarnya sudah mulai mencari sosok pengganti manajer asal Chile itu dengan nama-nama top seperti Carlo Ancelotti, Juergen Klopp, ataupun Josep Guardiola.(dtc/pep)