Lisala Folau Berhasil Selamat dari Gelombang Tsunami Usai Berenang Selama 28 Jam
RIAUMANDIRI.CO - Tonga, negara kepulauan di Pasifik memicu tsunami setinggi 15 meter akibat letusan gunung berapi bawah laut. Bencana yang terjadi pada 15 Januari 2022 itu menyebabkan seluruh rumah dalam satu pulau hancur.
Seorang warga Tonga yang hanyut tersapu gelombang tsunami pun dilaporkan berhasil menyelamatkan diri usai berenang selama lebih dari 28 jam. Keajaiban itu dialami oleh seorang pria bernama Lisala Folau.
Meski sebagai seorang penyandang disabilitas, pria itu mampu bertahan dan selamat dari bencana tsunami tersebut. Selamat dan berenang selama puluhan jam, membuat Lisala Folaudi pun juluki "Aquaman Dunia Nyata".
Kisah keberanian Folau menyelamatkan diri di tengah tsunami ini menjadi viral di akun Facebook dan berbagai media sosial lainnya di Tonga. Berikut kisah selengkapnya, dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (21/1/2022).
Folau tinggal di pulau kecil Atata, yang berjarak sekitar 8 km barat laut ibu kota Tonga, Nuku'alofa, diberitahu saudaranya untuk siaga mengenai tsunami yang akan datang. Kemudian ia berhasil berlindung di sebuah pohon.
Namun, ia turun setelah tsunami berlalu dan dikejutkan oleh gelombang kedua yang lebih besar dan menyapu dirinya dan keluarganya ke laut. Meski keterbatasan fisik, Folau berhasil berenang selama total 28 jam dan akhirnya mencapai ujung selatan Tongatapu, di sisi lain negara itu.
“Saat itu gelap dan kami tidak bisa melihat satu sama lain. Saya juga tidak bisa mendengar keponakan saya memanggil lagi, tetapi saya bisa mendengar anak saya memanggil," kata Lisala Folau seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (21/1/2022).
“Saya tidak bisa berjalan dengan baik, kedua kaki saya tidak berfungsi dengan baika, dan ketika saya bisa, saya percaya seorang bayi bisa berjalan lebih cepat dari saya. Jadi saya hanya melayang, dihantam ombak besar yang terus datang.” lanjutnya.
Sebuah Keajaiban
Folau kala itu memikirkan keluarganya dan membuatnya berenang begitu lama. Namun ia berterima kasih kepada Tuhan, keluarganya, dan gerejanya karena memberinya kekuatan untuk bertahan hidup.
Putri Lisala Folau membagikan gambar yang menunjukkan perjalanannya melalui lautan selama 28 jam. Kisahnya yang selamat dari tsunami itu menjadi viral di media sosial. Menurut Erika Radewagen, seorang pejabat renang tingkat Olimpiade dari Pasifik, kisah bertahan hidup Folau sangat mengesankan.
"Sungguh menakjubkan, mengingat ia melarikan diri dari peristiwa bencana, berada di bawah tekanan semacam itu, secara mental dan dengan tekanan fisik tambahan karena melarikan diri dalam kegelapan," kata Erika.
"Bahkan perenang yang sangat berpengalaman memiliki batasan fisik dan parameter yang ditetapkan, tetapi dibutuhkan pola pikir yang berbeda untuk melakukan apa yang ia lakukan. Bukannya ia jatuh dari perahu, ia melarikan diri dari gunung berapi yang meletus, tersapu tsunami. Ada lebih banyak rintangan fisik, seperti abu, puing-puing, ombak, dan faktor lain yang akan membuat renangnya jauh lebih menantang." tambahnya