Amerika Kewalahan Lawan Omicron, 1.000 Nakes Militer Turun Tangan
RIAUMANDIRI.CO - Amerika Serikat kewalahan menangani pasien Omicron. Terbukti, sekitar 1.000 tenaga kesehatan (nakes) militer dikerahkan ke enam negara bagian untuk membantu rumah-rumah sakit setempat.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (14/1/2022), seorang pejabat Gedung Putih menuturkan bahwa beberapa tim yang terdiri atas 7-25 dokter militer, perawat dan personel militer lainnya akan tiba di Michigan, New Jersey, New Mexico, New York, Ohio dan Rhode Island mulai pekan depan.
Mereka bertugas untuk mendukung ruang-ruang darurat dan memungkinkan para staf rumah sakit terus memberikan perawatan lainnya.
Presiden AS, Joe Biden, dijadwalkan berbicara lebih lanjut soal respons pandemi Corona dari pemerintahannya pukul 10.30 waktu setempat, bersama Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dan Administrator Badan Manajemen Darurat Federal AS, Deanne Criswell.
"Permintaan nomor satu terus soal pengerahan staf," tutur Criswell kepada CNN.
Dia menambahkan bahwa beberapa negara bagian lainnya kemungkinan juga membutuhkan pengerahan personel militer dan dokter serta perawat federal lainnya untuk membantu perawatan COVID-19 dan perawatan lainnya saat gelombang Omicron menyelimuti AS.
Pemerintahan Biden telah meningkatkan pengerahan tim medis federal sejak Juli lalu untuk memerangi varian Delta.
Pada Desember lalu, Biden menginstruksikan Menhan Austin untuk mempersiapkan 1.000 tenaga medis tambahan dan mengirimkan lebih dari 100 personel medis federal ke Arizona, Indiana, Michigan, New Hampshire, Vermont dan Wisconsin.
Angka rawat inap untuk pasien Corona di AS mencetak rekor tertinggi pekan ini setelah terus meningkat sejak akhir Desember lalu, saat varian Omicron menggeser varian Delta sebagai varian yang dominan di negara tersebut.
BData penghitungan Reuters menyebut rata-rata angka rawat inap dalam sepekan terakhir di AS mencapai 133.871 pasien.
Peningkatan itu membebani sistem kesehatan dan memaksa sejumlah negara bagian untuk menunda operasi elektif. Varian Omicron tidak hanya memicu kenaikan kasus Corona, namun juga memicu peningkatan dalam jumlah staf medis yang terinfeksi Corona.
Beberapa negara bagian telah menetapkan situasi darurat untuk melonggarkan aturan dan mencairkan pendanaan untuk mengatasi lonjakan itu. Sejauh ini, total 63.268.225 kasus Corona tercatat di AS, dengan 847.664 kematian.