Bahar bin Smith Bikin Ulah Lagi, 34 Orang Jadi Saksi Kasus Ujaran Kebencian
RIAUMANDIRI.CO - Setidaknya 34 orang tengah dijadikan saksi terkait kasus ujaran kebencian oleh Bahar bin Smith.
Penyidik Polda Jawa Barat memeriksa 13 orang. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Ahmad Ramadhan menyampaikan, 13 orang tersebut terdiri dari pelapor, saksi, tokoh agama, dan saksi ahli.
“Jadi seluruhnya ada 34 saksi,” kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (31/12/2021). Baca juga: Polisi Geledah Ruma
Rinciannya, satu pelapor, sembilan saksi, serta tiga orang tokoh agama. Penyidik juga memeriksa 21 orang ahli, di antaranya ahli agama, ahli bahasa, ahli pidana, ahli informasi dan transaksi elektronik (ITE), ahli sosiologi hukum, serta ahli kedokteran forensik.
“Ahli agama empat orang, ahli bahasa empat orang, ahli pidana dua orang, ahli ITE empat orang, ahli sosiologi hukum dua orang dan ahli kedokteran forensik tiga orang,” ujar dia.
Menurut dia, Bahar bin Smith dilaporkan terkait ujaran kebencian yang kemudian disebarkan ke media sosial melalui satu akun YouTube pada 11 Desember 2021. Video itu diunggah oleh orang berinisial TR.
Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, yaitu handphone bermerek Samsung milik TR, satu laptop milik TR, akun YoTube, dan satu email [email protected]. Ramadhan menyampaikan, Bahar bin Smith dan TR saat ini masih berstatus saksi.
Ia juga belum mau memberikan informasi lebih lanjut terkait detail ujaran kebencian dari kasus tersebut.
“Mohon bersabar kita tunggu hasil pemeriksaan. Status masih sebagai saksi ya,” kata Ramadhan.
Sebelumnya, Polda Jabar juga telah menyerahkan surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) ke Bahar di kediamannya di Bogor pada Selasa, 28 Desember 2021.
Direktorat Reserse Kriminal Polda Jawa Barat juga sudah melayangkan surat panggilan terhadap Bahar bin Smith untuk pemeriksaan pada 3 Januari 2022 mendatang.
Pemanggilan Bahar ini berkaitan dengan kasus dugaan ujaran kebencian yang mengandung unsur suku, agama, ras dan antar golongan (SARA), dengan terduga Bahar, yang kini telah naik ke penyidikan.