Jokowi Pakai Peci dan Sarung, Said Aqil: Itulah Simbol Islam Nusantara
RIAUMANDIRI.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan peci hitam dan sarung berwarna hijau saat meghadiri pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung Tengah. (Ketum) PBNU, Said Aqil Siroj pun mengatakan peci dan sarung merupakan simbol umat Islam di Indonesia.
"Kita kaya dengan simbol-simbol antara lain yang dipakai Presiden hari ini, peci dan sarung simbol Islam Nusantara," kata Said Aqil di Pondok Pesantren Daarussa'adah, Lampung, Rabu (22/12/2021).
Sebelumnya, Presiden Jokowi resmi membuka acara Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU). Pembukaan ditandai dengan memukul rebana.
"Dengan mengucap bismillahirahmanirahim, pagi hari ini secara resmi membuka Mukatamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU)" kata Presiden Jokowi, Rabu (22/12/2021).
Jokowi yang mengenakan jas abu-abu, peci hitam serta sarung berwarna hijau itu kemudian memukul rebana. Pemukulan rebana ini dilakukan bareng Wapres Ma'ruf, Menteri Agama serta Gubernur Lampung.
Tampak, mereka kompak memainkan rebana selama beberapa menit. Usai peresmian pembukaan, saat ini sedang dilakukan pembacaan doa. Usai acara pembukaan, peserta akan melanjutkan kegiatan Muktamar dengan mengikuti sidang tata tertib dan laporan pertanggungjawaban.
Kegiatan ini akan dilakukan di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung pada Rabu sore (22/12/2021) hingga malam. Kemudian, pada Kamis (23/12/2021), dilanjutkan dengan agenda sidang komisi.
Sidang ini akan dilaksanakan lebih singkat dari muktamar-muktamar sebelumnya mengingat adanya keharusan menjaga prokes. Sidang komisi ini dijadwalkan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Komisi Bahtsul Masail Maudhu'iyah bertempat di Auditorium UIN Raden Intan Lampung, Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah berlokasi di Fakultas Syariah UIN Raden Intan Lampung, dan Komisi Bahtsul Masail Waqiiyah digelar di Pondok Pesantren Darussa'adah. Sementara itu, Komisi Program ditempatkan di Universitas Malahayati, Komisi Organisasi di Aula Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, dan Komisi Rekomendasi di Fakultas Keguruan Universitas Lampung.