Makin Kacau, Warga Protes hingga Tanam Pisang di Bekas Galian IPAL
RIAUMANDIRI.CO - Warga Kecamatan Sukajadi melakukan aksi protes penanaman pohon pisang sebab ketidakbecusan pengerjaan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).
Selain penanaman pohon pisang, ada juga pemasangan spanduk yang bertuliskan ungkapan kekecewaan terhadap kontraktor.
Aksi terjadi di Jalan Rajawali, tepatnya di Simpang Kuburan. Dari pantauan, memang di persimpangan itu kurang lebih sepanjang 100 meter jalan tak bisa dilalui.
Akses di kedua sisi Jalan Rajawali ditutup dengan seng, di tengahnya tanpa aspal hanya timbunan tanah saja. Drainse juga 'luluh lantak', air mengalir melewati teras kios warga setempat.
"Ini kami minta kepada pemilik proyek agar segera menyelesaikan jalan kami ini," kata Ade Putra selaku warga yang terdampak, Senin (20/12).
Warga meminta dalam waktu dekat, akses Jalan Rajawali sudah dapat dilalui, mengingat jalan ini merupakan akses utama warga setempat.
"Dalam satu minggu, pokonya jalan ini sudah harus bisa dilalui," tegasnya lagi.
Sementara itu, warga lain bernama Suyatin mengeluh usahanya merugi semenjak adanya penutupan jalan. Sebab, jalan tersebut tidak dilalui orang banyak.
"Kami minta keadilan dari Bapak Wali Kota saja. Pengertian kepada masyarakat di Jalan Rajawali ini, memikirkan (kondisi) kami di sini," papar Suyatin.
Keadaan seperti ini, jelas Suyatin, dialami sudah hampir dua tahun, sejak awal penutupan jalan tersebut. Mereka juga meminta pertanggungjawaban kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru atas kondisi saat ini.
"Kami minta pertangungjawaban kepada Wali Kota dengan adanya proyek ini," katanya mengakhiri.
Ket foto : Warga yang berada di Jalan Rajawali menanam pohon pisang dititik galian Proyek IPAL, pengerjaannya menutup jalan membuat warga setempat menjadi dirugikan