Ria Melahirkan, TNTN Kedatangan Keluarga Baru
RIAUMANDIRI.CO - Dunia konservasi Provinsi Riau mendapat kabar baik. Seekor bayi gajah jantan lahir di camp Elephants Flying Squad, SPTN Wilayah I Lubung Kembang Bunga Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Kamis (2/12/2021) kemarin.
Hasil pengukuran morfometri, anak gajah tersebut lahir dengan tinggi badan 86 sentimeter dan panjang badan 102 sentimeter, lingkar badan 103 sentimeter serta berat badan 84 kg.
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmatoro, Sabtu (4/12/2021) mengatakan, bayi gajah jantan ini adalah anak dari induk gajah bernama Ria, berusia 45 tahun.
“Bayi gajah jantan ini lahir sekitar pukul 02.00 WIB kemarin,” terang Heru.
Bayi ini, jelas Heru, merupakan hasil pembiakan dengan gajah liar. Kemudian bayi ini merupakan anak keempat dari Ria.
Sedangkan, tiga gajah lainnya yang dilahirkan Ria pertama bernama Tesso, Tino, dan Harmoni Rimbo.
“Proses kelahiran berlangsung secara normal, induk dan bayi dalam keadaan sehat. Sampai saat ini tim medis BBKSDA Riau akan terus melakukan pemeriksaan kesehatan induk dan bayi gajah,” ujar Heru.
Menurut Heru, pihaknya mendata elephants flying squad Taman Nasional Tesso Nilo sudah mengalami 4 kali kelahiran anak gajah dari dua ekor induk gajah jinak yakni Lisa dan Ria, dalam rentang waktu 5 tahun terakhir.
Persisnya, setahun yang lalu tepatnya pada akhir 2020, induk bernama Lisa juga melahirkan seekor anak gajah jantan yang kini diberi nama Ryu.
Maka, penambahan satu anak gajah Sumatra di elephants flying squad Taman Nasional Tesso Nilo ini, lanjut Heru, menguatkan fakta bahwa kawasan hutan Taman Nasional Tesso Nilo merupakan habitat penting yang berkontribusi dalam peningkatan populasi gajah Sumatra.
Heru menjelaskan, pada 2011 lalu, IUCN telah menetapkan tentang status konservasi gajah Sumatra ke dalam kategori critically endangered (CR) yang artinya berada di ambang kepunahan.
“Gajah Sumatra merupakan salah satu jenis mamalia yang dilindungi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi,” jelas Heru.
Sejalan dengan itu, maka kelahiran bayi gajah di elephants flying squad Taman Nasional Tesso Nilo, meningkatkan optimisme dan semangat TNTN sebagai pusat konservasi gajah Sumatra di Riau dalam melestarikan kembali populasi gajah Sumatra.
Balai Taman Nasional Tesso Nilo berharap lahirnya gajah sumatera di flying squad TNTN dapat mewujudkan visi, misi dan tujuan pengelolaan TNTN.
“Saat ini total gajah di elephants flying squad camp TNTN menjadi 10 ekor (4 ekor gajah dewasa, 2 ekor gajah remaja, 4 ekor gajah anak),” pungkas Heru.