Marak Prostitusi, PHRI Imbau Hotel Selektif Terima Tamu
RIAUMANDIRI.CO - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau menyarankan agar pihak hotel selektif menerima tamu menginap agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, Selasa (30/11).
Hal yang dimaksud ialah tindakan yang berujung kriminalitas, seperti kasus yang sedang marak yakni penganiayaan yang dilakukan oleh bodyguard pekerja seks komersial (PSK).
Ketua PHRI Riau, Nofrizal menyebut bahwa pihaknya telah melakukan segala bentuk pencegahan untuk memberantas tindakan penyimpangan sosial tersebut.
"Saya kira ini sudah berkali-kali kita (PHRI) ingatkan kepada hotel-hotel. Bahkan, untuk aplikasi seperti Michat ini sudah kita sampaikan ke pihak berwajib," kata Nofrizal.
Pihak hotel pun diingatkan untuk tidak sembarangan menerima tamu demi menghindari terjadinya tindakan penyimpangan sosial seperti praktik prostitusi tersebut.
"Kita sudah berupaya mengimbau dan saya kira kalau ada yang menyimpang itu masyarakat tahu. Hukuman masyarakat, hukuman sosial itu lebih berat. Ini terbukti kan ada beberapa hotel yang melakukan aktivitas itu dihukum oleh masyarakat. Kewalahan dia (hotel itu). Apalagi hotel-hotel yang bermasalah itu sering dikejar pemberitaan," jelasnya.
Nofrizal mengatakan, saat ini setiap hotel telah menggunakan QR code aplikasi PeduliLindungi sebagai sistem pelacakan elektronik.
Langkah ini juga berguna menjamin keamanan pengunjung hotel sekaligus mengantisipasi adanya tamu hotel yang melakukan transaksi praktik prostitusi di hotel.
"Persoalannya, mereka yang menyimpang ini bisa juga memakai barcode (aplikasi pedulilindungi). Jadi serba susah," ujarnya.
PHRI pun mendukung dan tak menghalang-halangi segala bentuk pencegahan dari praktik prostitusi di hotel-hotel yang ada di Kota Pekanbaru, Riau.
"Apalagi, jika media yang mau membantu (memberitakan), ya silakan. Kita dukung," katanya mengakhiri.