Fadli Zon Ditawari Masuk Partai Ummat usai Kena Tegur dan Puasa Medsos
RIAUMANDIRI.CO - Partai Ummat diketahui membuka pintu untuk politikus Gerindra, Fadli Zon yang lebih dari tiga hari terakhir puasa nge-tweet usai ditegur partainya karena mengkiritik Presiden Joko Widodo soal banjir Sintang.
Juru bicara Partai besutan politikus senior Amien Rais itu, Mustofa Nahrawardaya mengatakan pihaknya membuka pintu 24 jam untuk Fadli jika hendak bergabung.
"Saya tunggu Mas Fadli 24 jam. Pintu kami buka untuk beliau. Insya Allah berjihad beliau di politik akan lebih luas manfaatnya," ucap Mustofa, Jumat (19/11) dikutip dari CNN Indonesia.
Dia menilai Fadli merupakan politikus dengan darah oposisi dan karenanya membutuhkan tempat yang pas. Menurut Mustofa, partainya adalah tempat yang cocok untuk Fadli.
Dia menyebut Partai Ummat memang dibuat sebagai wadah untuk melawan kezaliman. Terlebih, kata dia, dunia maya saat ini juga merindukan suara-suara kritis dari Fadli yang beberapa hari terakhir diam usai ditegur Ketum partainya, Prabowo Subianto.
"Saya rasa pas banget Partai Ummat untuk bernaung para pemilik DNA oposisi seperti Mas Fadli Zon. Terus terang, publik dunia maya, saya lihat sangat rindu akan suara-suara kritis dari Fadli Zon. Jadi, nunggu apalagi?" Katanya.
Lebih lanjut, Mustofa juga meyakini bahwa kasus Fadli bukan tunggal. Menurut dia, ada banyak kasus serupa yang juga dirasakan politikus di lingkaran koalisi.
Di satu sisi, kata Mustofa, para politikus tersebut harus mengikuti arahan partai karena berada si lingkaran petahana. Namun, tak sedikit mereka gerah karena bertentangan dengan idealisme.
"Fadli Zon, salah satu kawan saya yang kabarnya harus puasa bicara melawan kezaliman dan ketidakadilan akibat kerumitan di lingkungannya. Saya memahami situasinya," kata dia.
Fadli Zon menjadi sorotan karena tak bersuara lewat akun Twitter-nya beberapa hari terakhir usai ditegur Prabowo Subianto. Teguran Fadli diterima usai dirinya menyindir Jokowi karena tak kunjung ke Sintang yang sebulan terakhir terendam banjir.
Lewat juru bicaranya, Habiburokhman, Gerindra menegaskan bahwa sentilan Fadli ke Jokowi soal banjir Sintang bukanlah sikap resmi partai.