Asnil Optimistis DHC BPK 45 Pasaman akan Jadi Pilot Project di Sumbar
RIAUMANDIRI.CO - Drs. H. Asnil M.Si., Ketua DHC BPK (Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan) 45 Kabupaten Pasaman periode 2021-2026, mengaku optimistis DHC BPK 45 Pasaman akan menjadi proyek percontohan (pilot project) bagi semua organisasi sejenis di semua kabupaten/kota di Sumbar.
“Sesuai dengan harapan ketua umum yang menghendaki DHC BPK 45 Pasaman menjadi percontohan di Sumbar, sepertinya harapan itu tidak terlalu berlebihan,” kata Asnil di Lubuk Sikaping, ibukota Kabupaten Pasaman, Senin (1/11/2021). Pada hari itu, Asnil baru saja usai memimpin rapat konsolidasi pengurus harian DHC BPK 45 Pasaman, di mana sebagian besar pengurus harian tampak hadir.
Ia menunjuk contoh rapat konsolidasi yang dilaksanakan setelah kepengurusan dikukuhkan beberapa waktu lalu, yang hampir dihadiri oleh semua pengurus harian. “Ini menandakan para pengurus memiliki itikad dan tekad yang kuat untuk memberikan yang terbaik bagi kepentingan organisasi,” ujarnya. “Itu sudah merupakan modal dasar sangat berharga untuk menggairahkan gerak organisasi,” katanya.
Forum rapat konsolidasi, menurut Asnil, juga berhasil merumuskan sejumlah program kerja, baik untuk jangka pendek, menengah, maupun panjang. Untuk jangka pendek, Asnil menyebut pembuatan kalander tahun 2022, yang kelak akan dibagikan ke OPD (organisasi perangkat daerah) yang ada di lingkup Pasaman, ke sekolah-sekolah, kantor wali nagari, dan sejumlah kalangan terkait lainnya.
Menurut Asnil, dengan penyebaran kalender itu diharapkan DHC BPK 45 Pasaman akan semakin dikenal luas oleh masyarakat. “Kelak dari pengenalan yang luas itu, kita berharap semua program kerja yang kita lakukan akan mendapat dukungan dari masyarakat,” tambah mantan pejabat di lingkup Pemkab Pasaman itu.
H. Moechtazar, Ketua Dewan Pakar DHC BPK 45 Pasaman, dalam forum rapat konsolidasi itu mengemukakan tiga hal yang penting yang harus disegerakan pengurus harian. Pertama, untuk mensosialisasikan lebih intens lagi semangat, jiwa dan nilai-nilai perjuangan ke tengah masyarakat, terutama terhadap kalangan generasi muda. “Karena kelompok ini tergolong mudah mendapat pengaruh yang tidak baik dari luar,” katanya.
Selanjutnya, menurut Moechtazar, DHC BPK 45 sudah saatnya menyusun dan merumuskan langkah-langkah kongkret untuk menggali peristiwa-peristiwa bersejarah yang ada di daerah itu. Terutama peristiwa-peristiwa bersejarah yang belum terekspose luas ke publik, menurut Moechtazar, saatnya digali untuk kemudian disosialisasikan secara luas dan intens, terutama ke tengah masyarakat Pasaman.
Mooectazar juga menyarankan pengurus harian untuk sesegera mungkin membentuk lembaga ekonomi berupa koperasi. Dengan memiliki koperasi, menurut Moehhtazar, diharapkan DHC BPK 45 Pasaman kelak memiliki sumber dana abadi untuk lebih mendinamisasikan kegiatan dan program kerja organisasi. “Saatnya kita berpikir organisasi mampu membiayai diri sendiri,” ungkapnya.