Warga Keluhkan Aturan di Jalan Bypass Chevron: Kalau Mobil yang Nyogok Bisa, Motor Enggak!
RIAUMANDIRI.CO - Masyarakat mengeluhkan ketimpangan aturan di Jalan Bypass Chevron (kini PT Pertamina Hulu Rokan) dari Perawang, Siak ke Pekanbaru. Pasalnya, warga yang hendak lewat dilarang dengan alasan aturan perusahaan, sedangkan mobil yang menyogok dibolehkan.
Hal itu disampaikan Nanda, salah satu warga Perawang. Ia menceritakan pengalamannya kepada Riaumandiri.co. Katanya, ia hanya menumpang lewat Jalan Bypass menuju Jalan Kandang Kuda, bukan langsung ke dalam kawasan Chevron.
"Aku kalau pakai mobil, bisa lewat. Kuselipkan duit Rp10.000 dikasihnya lewat sama Satpam itu. Tapi pas awak pakai motor, dibilangnya enggak bisa karena aturan. Sok paten kali. Semua orang tahulah kelakuan Satpam-Satpam itu," ujarnya, Senin (1/11/2021).
Nanda berharap, apabila memang aturan melarang siapa pun yang tidak memiliki kartu akses lewat, maka peraturan diterapkan sebagaimana harusnya. Jangan sampai ada kecurangan dan ketidakadilan.
"Kita cuma numpang lewat. Itu pun ke Jalan Kandang Kuda. Bukan mau ngapa-ngapain kita di dalam itu. Numpang lewat biar cepat ke Pekanbaru saja cuma," katanya.
Hal serupa juga diungkapkan Topik. Pengendara mobil itu mengaku sering lewat Jalan Bypass Chevron dan ia sama sekali tak memiliki kartu akses. Cara yang ia gunakan sama dengan pengendara-pengendara mobil lainnya, yaitu menyelipkan uang Rp10.000 dari balik jendela mobil. Saat berhenti untuk pemeriksaan, tangan petugas akan otomatis diletakkan di atas jendela mobil dan mengambil uang tersebut dari tangan Topik.
"Iya, saya kalau lewat situ pasti gitu. Sampai sekarang. Cuma ya akhir-akhir ini karena udah ada jalan tol, lewat tol saja. Lebih halal karena kan bayar resmi, tidak nyogok," ungkapnya.
Tak hanya itu, warga lainnya bernama Beri juga menceritakan pengalamannya. Ia mengaku pernah seperti dipalak salah satu Satpam. Yakni ketika ia dan 5 orang temannya dari Perawang akan ke Pekanbaru. Beri dimintai uang Rp20.000 sebagai sogokan agar ia dan teman-temannya diizinkan lewat.
"Kita semua waktu itu rata-rata anak kos. Mau ke Pekanbaru. Kita izin baik-baik mau lewat. Tapi disuruh ke depan, agak jauh dari jangkauan kamera CCTV kayaknya. Terus dia minta uang ke kita. Kita kasih Rp5.000 karena memang keuangan kita lagi pas-pasan, tapi dia minta lebih. Katanya kami ramai. Ya daripada ribet, akhrinya kami kasih duit Rp20.000. Baru lah kami diizinkan lewat," ujarnya.
Diketahui, dari informasi yang dirangkum, masyarakat Siak yang ingin menuju Pekanbaru biasanya memanfaatkan Jalan Bypass Chevron demi menghemat waktu dan biaya. Sebab, lewat Jalan Bypass dinilai lebih cepat sekitar 20 menit daripada jalan biasa yang lewat Minas.