Selama PTM, 229 Siswa dan Guru di Bandung Terpapar Covid-19
RIAUMANDIRI.CO - Kasus penularan Covid-19 di lingkungan sekolah terus bertambah, khususnya di Kota Bandung.
Setidaknya, 214 siswa dan 15 guru yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir dari CNN Indonesia, jumlah itu berdasarkan hasil tes acak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.
Angka penularan kasus tersebut bertambah dari sebelumnya 117 orang yang dinyatakan positif.
Kepala Dinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara mengatakan sudah ada 7.511 orang yang dites secara acak. Dari jumlah tersebut, sebanyak 229 orang dinyatakan positif, 6.755 orang negatif, dan sisanya belum keluar hasil.
"Jumlah sekolah yang sudah dilakukan pemeriksaan ada sebanyak 196 sekolah. Sedangkan, yang sudah keluar hasilnya itu baru dari 182 sekolah," ucapnya kepada wartawan di Bandung, Jumat (29/10).
Adapun sekolah yang dilakukan pengetesan itu terdiri dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari SD, SMP, hingga SMA atau SMK. Sedangkan 14 sekolah lainnya masih menunggu hasil pengetesan.
"Jadi, ada 14 sekolah yang belum keluar hasilnya. Nanti masih ada sisa 16 sekolah lagi yang akan dilakukan tes PCR," ujar Ahyani.
Dari ratusan orang dinyatakan positif Covid-19 itu, lanjut Ahyani, mereka tidak mengalami gejala apapun atau OTG.
Ahyani menjelaskan, dari 47 sekolah yang dites Covid-19, persentase terkonfirmasi melebihi 5 persen. Angka persentase itu merupakan perbandingan jumlah kasus pada suatu sekolah dengan jumlah siswa yang ikut PTM secara keseluruhan di sekolah tersebut.
Dengan begitu, ke-47 sekolah itu berpotensi tidak melanjutkan sementara PTM dan kembali ke sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Hal itu sesuai aturan di mana sekolah yang memiliki persentase positif Covid-19 di atas 5 persen maka harus menghentikan PTM.
Ahyani menambahkan, tidak menutup kemungkinan angka terkonfirmasi Covid-19 dari PTM itu kembali bertambah. Sebabnya, sejauh ini masih ada 14 sekolah yang belum keluar hasil tesnya.
"Kita pun terus melakukan pengetesan dan pelacakan guna mencegah penyebaran sejak dini," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded M. Danial menyatakan pihaknya belum mewacanakan pemberhentian kegiatan PTM terbatas secara menyeluruh.
Upaya responsif terhadap temuan kasus Covid-19 di sekolah-sekolah yang menggelar PTM dengan tes acak sudah dilakukan dengan melakukan pelacakan kontak erat.
"Ada SOP-nya, sesuai dengan aturan yang ada. Walaupun sudah 229, tapi kita hitung persentasenya ada di sini sekian di tempat lain sekian. Titiknya berbeda," ucap Oded.