Singgung 'Islam Garis Keras', Megawati Mau Patung Soekarno Dibangun di Semua Daerah
RIAUMANDIRI.CO - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung istilah 'Islam garis keras' saat menyampaikan harapannya agar patung Soekarno dibangun di setiap daerah di Indonesia.
"Ada yang mengatakan, kalau dari Islam garis keras mengatakan tidak boleh, takut itu (patung) didewakan, disembah. Tidak ada niat seperti itu, hanya sebuah pengenalan dari suatu sosok pahlawan-pahlawan," ujar Mega dalam acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai yang digelar secara virtual, Kamis (28/10) dikutip dari CNN Indonesia.
Mega mengatakan, ia berharap patung Sukarno dibangun di seluruh daerah guna mengingat jasanya sebagai tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia.
Bung Karno, kata Mega, juga telah mewariskan banyak pemikiran dan ideologi untuk bangsa Indonesia.
"Jadi, kalau memungkinkan, maka tentunya tidak perlu terburu-buru, karena kita sifatnya gotong royong, bikin lah di setiap daerah yang namanya patung beliau (Bung Karno)," ujar Mega dalam acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai yang digelar secara virtual, Kamis (28/10).
Menurut Megawati, suka tidak suka, mau tidak mau, Bung Karno merupakan proklamator Indonesia.
Oleh karena itu, pembuatan patung Bung Karno bisa jadi upaya untuk mengingatkan sosok Bung Karno kepada generasi muda.
"Ya memang itu sifatnya simbolis, tapi kalau hanya dikatakan saja memungkinkan orang akan melihat bahwa bagaimana toh sosoknya. Patung itu kan merepresentasikan sosok seseorang. Diponegoro begini, Bung Karno begitu," ungkap Mega.
Menurut dia, pengenalan sosok pahlawan ini penting bagi generasi muda Indonesia. Megawati menilai, tanpa ada upaya mengenali sosok pahlawan itu, generasi muda tidak akan mengenal sosok pahlawan nasional.
"Saya sering mengatakan, kalau bisa seluruh pahlawan ini diwujudkan di dalam bentuk fisik, sosok. Mana anak muda masih mengetahui. Saya saja kalau tidak diberitahu ayah saya, bagaimana sosok Pattimura, saya tidak tahu," jelasnya.