Covid-19 di China Naik, PPKM Turun Level. Wali Kota: Waspada Gelombang Ketiga!

Covid-19 di China Naik, PPKM Turun Level. Wali Kota: Waspada Gelombang Ketiga!

RIAUMANDIRI.CO - Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengingatkan masyarakat agar mewaspadai gelombang ketiga Covid-19. 

Firdaus menilai harus ada langkah antisipasi untuk mencegah gelombang ketiga kasus Covid-19. Apalagi selama PPKM level 2 aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak.

Ia pun menyayangkan sejumlah pelaku usaha kuliner yang ketahuan mengabaikan protokol kesehatan. Bahkan ada yang abai memakai masker padahal sudah ada tim satgas.


"Kita tentu tidak ingin status PPKM naik level, kita berupaya bisa menekan kasus Covid-19," paparnya, Kamis (22/10/2021) dikutip dari Pekanbaru.go.id. 

Kasus Covid-19 di Kota Pekanbaru cendrung menururun selama PPKM level 2. Jumlah kasus aktif saat ini 167 kasus.

Penambahan kasus harian juga mengalami penurunan. Angka tambahan kasus harian terkini sebanyak 14 kasus.

"Kalah dibanding awal PPKM dulu sempat seribu atau ratusan kasus sehari, sekarang menurun," ujarnya.

Selain itu, diketahui di China tengah terjadi lonjakan kasus baru Covid-19. Bahkan, gara-gara Covid-19 merebak lagi, beberapa penerbangan dan sekolah terpaksa ditutup. 

Dikutip dari Kompas.com, ratusan penerbangan di China dibatalkan. Bahkan sekolah ditutup hingga memperbanyak pengujian massal pada Kamis (21/10/2021). Hal itu guna membasmi wabah Covid-19 klaster terbaru. 

Disinyalir, virus tersebut dibawa sekelompok wisatawan.

China terus mempertahankan pendekatan nol-Covid tanpa henti dengan penutupan perbatasan yang ketat dan lockdown di wilayah tertentu, bahkan ketika negara-negara lain secara tentatif melonggarkan pembatasan. 

Wabah domestik sebagian besar sudah dihilangkan, tetapi ketika China mencatat hari kelima berturut-turut dari kasus baru, yang sebagian besar di wilayah utara dan barat laut.

Wabah Covid-19 China terbaru ini berkaitan dengan pasangan lanjut usia yang berada dalam kelompok beberapa turis. Mereka memulai perjalanan di Shanghai sebelum terbang ke Xi'an, provinsi Gansu, dan Mongolia Dalam. 

Puluhan kasus sejak itu dikaitkan dengan perjalanan mereka, lalu ada kontak dekat di setidaknya lima provinsi dan wilayah, termasuk ibu kota Beijing. 

Sebagai tanggapan, pemerintah daerah melakukan pengujian massal dan menutup lokasi wisata, sekolah, dan tempat hiburan di daerah yang terkena dampak, juga me-lockdwon kompleks perumahan tertentu. 

Beberapa daerah termasuk Lanzhou, kota yang berpenduduk sekitar empat juta orang di barat laut China, memerintahkan warga tidak bepergian kecuali untuk kepeluan mendesak.

Warga yang bepergian harus menunjukkan hasil tes Covid-19 negatif. 

Bandara di wilayah yang terkena dampak juga membatalkan ratusan penerbangan, menurut data dari pelacak penerbangan VariFlight yang dikutip AFP. 

Setidaknya, sekitar 60 persen penerbangan ke dua bandara utama di Xi'an dan Lanzhou dibatalkan. 

Dalam pemberitahuan yang diterbitkan Senin (18/10/2021), Erenhot di Mongolia Dalam melarang bepergian ke dalam dan ke luar kota, serta penduduk tidak boleh meninggalkan kompleks perumahan mereka. 

Kemudian pada Rabu (20/10/2021), tabloid Pemerintah China Global Times memperingatkan, kasus baru virus corona di Mongolia Dalam kemungkinan akan memengaruhi impor batu bara dari Mongolia karena gangguan rantai pasokan. 

Ada 13 kasus domestik baru yang dilaporkan pada Kamis (21/10/2021), kata Komisi Kesehatan Nasional China.



Tags Corona