Pengamat Curiga Kelangkaan BBM Akibat Penyelewengan: Kemungkinan Diselundupkan ke Luar Negeri
RIAUMANDIRI.CO - Kelangkaan BBM di Riau, khususnya di Pekanbaru membuat masyarakat curiga adanya praktik penyelewengan.
Hal tersebut disampaikan Pengamat Kebijakan Publik, Rawa El Amady.
Ia sendiri tak memungkiri banyaknya praktik penyelewengan BBM di Riau. Maka, agar kejadian serupa tak melulu terjadi dan merepotkan masyarakat, ia meminta polisi turun tangan dan mengusut tuntas mafia di balik kelangkaan BBM sekarang, khususnya jenis solar.
"Polisi perlu turun tangan dan segera mengusut tuntas kasus ini. Harus transparan. Kita perkirakan kelangkaan ini akibat adanya pengalihan tujuan distribusi," ujarnya, Selasa (12/10/2021).
Selain polisi, pihak-pihak yang memiliki wewenang diminta melakukan penyelidikan mendalam terkait kejadian ini. Pasalnya, kelangkaan BBM di Riau bukan baru sekali dua terjadi. Namun, hampir setiap tahun.
"Memang perlu pihak-pihak lain yang berwenang melakukan investigasi. Ada kemungkinan solar-solar itu dijual ke industri atau malah diselundupkan ke luar negeri bahkan kapal penampung di tengah laut," katanya.
Sementara, Sekdaprof Riau, SF Harianto mengatakan kelangkaan BBM akibat turun level PPKM di Pekanbaru.
"Jadi kebutuhan yang diplot BPH Migas itu terhadap realisasi dua bulan sebelumnya. Artinya kuota yang dimasukan itu pada saat Riau PPKM level 4. Dimana saat itu kendaraan bus dan truk tidak banyak beroperasi," katanya dikutip dari Mediacenterriau.
"Saat ini Provinsi Riau sudah level 2. Artinya saat ini kendaraan kendaraan bus dan lainnya sudah banyak beroperasi di jalan. Kalau bus itu kan maksimum menggunakan BMM jenis solar sekitar 200 liter per bus. Atas kondisi itu, maka kebutuhan BBM sudah melebihi kuota yang diplot BPH Migas untuk kabupaten/kota se-Provinsi Riau," jelasnya.
Karena itu, lanjut SF Hariyanto, pihaknya akan menyiapkan surat Gubernur Riau terkait permintaan tambahan kuota BBM yang dialokasikan ke Riau kepada BPH Migas.
"Insya Allah minggu ini kita layangkan surat Pak Gubernur ke BPH Migas untuk penambahan kuota BBM di Provinsi Riau. Artinya dalam stuasi PPKM level 2, kita bisa mendapatkan kuota BBM normal kembali," ujarnya.