Webinar Literasi Digital: Menjadi Pengguna Internet yang Tahu Sopan
RIAUMANDIRI.CO, ROHUL - Webinar literasi digital pada siang ini, Sabtu, 11 September 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Astrid Anggraeni. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Menjadi Pengguna Internet Yang Beradab”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari kedua keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, @meganovelia selaku Mompreneur, owner kelas main @rumahmandar, @mimema_kids, kanaya_lauk. Moderator menyapa dan berbincang dengan key opinion leader pada pukul 14.15.
Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, 14.21 narasumber pertama yaitu, Zwasty Paskahlia Ramma, SP. membawakan materi. Beliau adalah seorang Founder & Lanscape Architect Lanskap Indonesia, Lanskap Go & The Gardenaya. Materi yang disampaikan adalah “Belajar Digital Mudah, Murah & Aman
SUMMARY:
Keterampilan Digital Era masyarakat 5.0 atau super smart society (society 5.0) diperkenalkan Pemerintah Jepang pada 2019, yang dibuat sebagai solusi dan tanggapan dari revolusi industry 4.0 . Apa yang di perlukan dalam adalah empat kemampuan utama dalam menghadapi society 5.0. di antaranya yaitu, kemampuan memecahkan masalah kompleks dan dapat menjadi problem solver bagi dirinya serta orang banyak. kemampuan untuk berpikir secara kritis, bukan hanya sekadar dalam kelas namun juga dalam kehidupan kemasyarakatan dan lingkungan sekitar agar timbul kepekaan sosial, Kemampuan untuk berkreativitas dan kemampuan bekerjasama. Singkatnya 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration).
Keterampilan dasar yang harus dikuasai, yaitu pertama keterampilan IT dana yang kedua keterampilan komunikasi / Bahasa, dimana terdapat manfaat menguasai hal tersebut seperti Sosialisasi, pekerjaan, Pendidikan Publikasi karya, promosi, media ekspresi membangun relasi, Media bisnis/jualan, media berkarya, dll
“Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Karena data per Januari 2021, dari 274,9 juta penduduk: 345,3 juta orang melakukan koneksi telepon seluler, 202,6 juta pengguna internet, dan 170 juta pengguna media sosial aktif, Dilihat dari penggunaan waktu: 8 jam 52 menit menggunakan internet di semua perangkat, 2 jam 50 menit dihabiskan menonton TV, 3 jam 14 menit menggunakan media sosial , 1 jam 38 menit membaca berita (daring maupun cetak). Pemaparan selesai pada pukul 09.35 WIB.
Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu, Astri Dwi Andriani, S.I.Kom., M.I.Kom . menyampaikan materi pada pukul 14.40 Beliau adalah seorang Dekan Fikom UNPI Cianjur dan Penggiat Literasi Digital. Materi yang disampaikan berjudul “Pentingnya Memiliki Digital Skill di Masa Pandemi”.
SUMMARY:
Perlindungan atas setiap data tentang kehidupan seseorang baik yang teridentifikasi atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lain baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik maupun non elektronik. Data pribadi adalah setiap data tentang kehidupan seseorang baik yang teridentifikasi dan / atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan / atau non elektronik.
Data Pribadi adalah Data Perseorangan Tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya. Data Perseorangan Tertentu adalah setiap keterangan yang benar dan nyata yang melekat dan dapat diidentifikasi, baik langsung maupun tidak langsung, pada masing-masing individu yang pemanfaatannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. “Kemampuan untuk memaksimalkan keamanan dan risiko keamanan saat menggunakan internet. Meliputi juga perlindungan diri dari kejahatan komputer secara umum.”
Bagaimana tips Keamanan Daring yaitu kita harus selalu menggunakan antivirus di komputer dan ponselpintar lalu kita bisa hindari sembarang mengklik “setuju” atau “OK” di web atau aplikasi tertentu tanpa membaca terlebih dahulu, perbaharui software yang dipakai, gunakan browser yang sudah diperbaharui dan selalu gunakan back up atau simpan data di beberapa tempat, bukan hanya satu.
Otentikasi dua faktor adalah sistem keamanan berlapis yang dirancang untuk memastikan bahwa hanya pemilik akun yang dapat mengakses akun miliknya. Proteksi perangkat keras anda dengan menggunakan hello face, fingerprint, PIN, password, dan security key. Proteksi perangkat lunak anda dengan cara backup melalui flashdrive, google drive, dan icloud drive. Update aplikasi, proteksi identitas digital, jaga identitas pribadi, gunakan password yang kuat, kelola password, dan aktifkan 2FA
Dalam hal privasi ada hak individu untuk menentukan apakah data pribadi akan dikomunikasikan kepada pihak lain atau tidak, pertama Data Akun yang terdiri dari Username, password, email. Lalu Data Pribadi terdiri dari Nama, usia, alamat rumah/instansi/sekolah, no telepon, tanggal lahir, NIK, dan Data Finansial yang terdapat Informasi kartu kredit, rekening, PIN, pendapatan.
Manfaat Data Pribadi Untuk Keperluan Digital antara lain Orang mengenal kita (identitas), Membuat akun aplikasi, Mendaftar sekolah/kuliah/kerja, Transaksi belanja online, Catatan sebagai warga negara, Personal Branding (Merek diri), dan pada saat ini “Internet menjadi jendela bagi beragam Informasi”.
Adapun pengertian Phising yaitu upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening). Adapun tips melindungi data pribadi di internet yaitu Gunakan kode incognito (penyamaran) ketika berselancarBerhati-hati menggunakan jaringan WIFi (publik) Waspadai tautan (link) yang mengarah phising Memastikan data terenkripsi (terkunci).
Pesan terakhir dari pemateri adalah Jagalah data pribadimu, seperti kamu menjaga hatimu.Sekali data pribadi tersebar, bersiaplah untuk menjadi pribadi yang cerdas dan bijak di dunia digital dan dunia nyata. Narasumber kedua selesai memaparkan materi pukul 09.58.
Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Dewi Sami Wardani, M.Pd. pada pukul 15.05. Beliau selaku Kepala Sekolah MAN 1 Rokan Hulu. Materi yang disampaikan adalah “BANGUN MASYARAKAT DIGITAL BERBUDAYA INDONESIA”.
SUMMARY:
Pembahasan seputar budaya Indonesia tentu tak lepas dari keberagaman kita yang luar biasa. Masyarakat Indonesia yang majemuk merupakan gambaran sempurna tentang budaya yang beragam. Inilah yang disebut sebagai MULTIKULTURALISME. Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda namun tetap satu jua) merupakan sebuah gagasan sekaligus realita dasar masyarakat Indonesia dalam berbangsa. Sehingga, sangat penting untuk mengenali aspek multikulturalisme dan kebhinekaan kita, menghormati perbedaan dan keragaman kita, yang berkonsekuensi pada penciptaan ruang debat nan sehat di ruang digital Bersama.
Pada prinsip dasarnya multikultural mengakui dan menghargai akan keberagaman dengan mengubah prilaku sosial masyarakat di tengah kehidupan masyarakat yang majemuk. Selain itu, tujuan utama pendidikan multikultural adalah memberi edukasi terhadap peserta didik akan nilai-nilai persatuan, saling memahami, mengakhiri perbedaan, sehingga peserta didik dapat menerima akan perbedaan. Perbedaan yang ada pada masyarakat multikultural menyebabkan seseorang harus mampu dan menerapkan multikulturalisme dengan mengimplementasikan adanya nilai-nilai multikultural yang biasanya diinternalisasikan melalui pendidikan multikultural.
Konsep pendidikan yang berbasis multikulturalisme menjadi benteng pertahanan dalam menjaga integrasi masyarakat yang majemuk di Indonesia di tengah gempuran ideologi asing pada era digital. Mengingat pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam proses penanaman nilai dan norma di masyarakat. Sehingga penting bagi generasi penerus bangsa (generasi millennial, maupun generasi Z) yang nantinya mengemban tugas menjaga dan mempertahankan eksistensi Indonesia dimasa mendatang. konsep multikulturalisme menjadi hal penting untuk diterapkan dalam proses pendidikan di era digital guna menepis ideologi yang bersifat intoleran dan radikal.
Toleransi Terhadap Pendapat Orang Lain adalah Toleransi adalah sebagai suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar induvidu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi antara lain adalah menghargai pendapat atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita.
Adil disini mengharuskan kita memperlakukan semua orang sama baiknya apapun latar belakangnya, tanpa diskriminasi. Mengembangkan tenggang rasa, toleransi, empati, tolong menolong dan saling mendukung. Sementara Beradab mengandung nilai penghormatan atas kehidupan sesuai norma agama, sosial, budaya juga hukum.
Salah satu implikasi dari prinsip demokrasi adalah EGALITER. Yaitu, bahwa semua orang sama di mata hukum. Sebagai warga negara, kita berhak sekaligus berpartisipasi aktif dalam proses demokratisasi dengan menghormati pendapat orang lain, mengutamakan musyawarah untuk mufakat, taat hukum, transparan dan akuntabel.
Toleransi terhadap pendapat orang lain sudah tertuang dalam butir – butir Pancasila, yakni pada Butir 2 dan 4.
Di ruang digital, kecakapan budaya digital terkait nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dimulai dengan kesadaran bahwa setiap kita adalah setara. Tidak ada pembedaan jenis kelamin, ras, agama, status sosial, kelompok politik, disabilitas fisik dan pembedaan lainnya dalam hal akses memperoleh informasi di ruang digital.
Di ruang digital, kecakapan budaya digital terkait nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, dimulai dengan kesadaran untuk mengetahui, mengeksplorasi, menyeleksi dan mengelaborasi informasi publik yang berhak diakses dari lembaga publik sebagai pertanggungjawaban transparansi dan akuntabilitasnya. Demokrasi digital juga menjamin adanya prinsip egaliter, sehingga kita harus belajar untuk memberi ruang bagi setiap orang untuk bebas berekspresi.
Beragam sajian dalam bentuk foto, video, maupun tulisan, saat ini tersebar di semua lini media digital kita. Pada tahapan ini, sebenarnya sudah punya modal untuk memproduksi konten budaya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan produksi budaya dalam ruang digital membutuhkan dua keterampilan sekaligus, yakni keterampilan menghasilkan produk budayanya itu sendiri, kemudian memproduksinya dalam bentuk tampilan digital. Media sosial memiliki kemampuan untuk menayangkan produksi budaya dalam bentuk audio visual seperti terlihat di berbagai saluran Youtube, Facebook, Twitter, Instagram TV dan lain-lain. Secara khusus, beberapa pengisi konten Youtube (Youtuber) bahkan mendedikasikan dirinya untuk pengembangan konten budaya di Indonesia. Ini adalah sikap yang sangat terpuji, perwujudan dari produksi budaya di ruang digital.
Dalam proses produksi konten, jangan lupa ada pihak lain, atau orang lain dalam konteks budaya yang berbeda, yang mungkin tidak nyaman ketika kegiatan ritual budaya maupun ibadah kepercayaan/keagamaannya diekspos. Saat kita hendak membuat foto maupun video tentang pemeluk Kong Hu Cu yang sedang berdoa di Klenteng, misalnya, belum tentu lho mereka berkenan untuk diabadikan kegiatannya. Maka, menjadi kewajiban pihak yang memproduksi konten budaya tersebut untuk mendapatkan izin dari individu-individu yang hendak diekspose, Ketika kita sudah bisa memproduksi konten budaya, maka tahapan selanjutnya yang tidak kalah penting adalah mendistribusikan konten budaya tersebut. Inilah Kikat dari berbagi cerita tentang kita dan budaya di sekeliling kita. Kemampuan kita untuk mendistribusikan cerita tentang seni dan budaya dalam berbagai platform digital, sekaligus berbagai kategori khalayaknya, juga memiliki tantangan tersendiri.
Sisi negatif dari perkembangan dunia digital, adalah penyalahgunaan perkembangan teknologi. Banyak pengguna yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan hal yang jahat seperti pencurian, perampokan, penipuan dan untuk aksi pendukung teroris. Dari segi pencurian sudah banyak hacker yang menggunakan perkembangan teknologi untuk mengambil uang dari rekening orang lain yang tidak dia kenal. Ada pun dari segi penipuan sudah banyak orang yang menipu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui internet dan sudah banyak yang menjadi korban. Materi oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.30 WIB.
Materi keempat disampaikan oleh Salahudin Zaenul Ardy. Beliau Senior Surveyor Pemaparan dimulai pada pukul 15.26. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”.
SUMMARY:
Apa yang dimaksud dengan Literasi Digital itu, Dikutip dari buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Dalam penggunaan literasi digital pengguna tidak harus mengunjungi langsung tempat tujuan untuk mendapatkan informasi. Mampu menggunakan beberapa aplikasi yang dikhususkan untuk proses komunikasi, maka akan membuat orang akan selalu terhubung di dunia maya. Dengan penyebaran tulisan melalui media yang tepat akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan dan perubahan dinamika kehidupan sosial yang dapat mempengaruhi dunia dari masa ke masa. Seseorang dapat dengan cepat menemukan informasi yang diinginkan hanya dengan menggunakan media elektronik seperti komputer dan smartphone. Dalam hitungan detik pengguna dapat mendapatkan informasi yang diinginkan tanpa bersusah payah mencari secara manual. Kehadiran informasi digital terpercaya akan membuat seseorang akan selalu memperoleh banyak dan beragam informasi baru yang dapat berubah dalam hitungan detik.
Adapun etika berinteraksi di dunia maya yaitu Gunakan Bahasa dan sapaan yang sopan dan tidak melanggar normal menghormati Privasi Pengguna lainnya, bertanggung Jawab dan bijak atas unggahan nya
Apa saja bentuk Etika Digital, pertama kita harus bisa mengendalikan emosi dan menjaga kesantunan, waspadai Informasi Hoax serta menjaga Kebocoran Data Pribadi, menggunakan tulisan dan bahasa yang jelas Menghargai Privasi Orang Lain Tidak Memancing Perselisihan. Positif berinternet dapat dilakukan dengan cara think before posting, stop playing or keep addicted, bijaksana saat berada di ruang online, saring sebelum dibagikan, dan tekan atau tutup. Materi keempat selesai dipaparkan pada pukul 15.29 WIB.
Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.
-
Deni Endrayani memberikan pertanyaan kepada Zwasty Paskahlia Ramma, SP.
Q : bagaimana strategi yang harus dilakukan agar para anak-anak sekarang memahami lebih mudah materi pembelajaran di era pandemi covid 19 ?
A : Kita harus lebih aktif membaca baik itu buku biasa atau ebook, diusahakan anak – anak bisa belajar dari berbagai literatur atau berbagai media, seperti di internet atau youtube, dll.
-
Bayu memberikan pertanyaan kepada Astri Dwi Andriani, S.I.Kom., M.I.Kom
Q : langkah apa saja yg harus di tempuh untuk tetap menjaga dari pembobolan akun, lalu apakah akan mudah di lacak jika satu password untuk semua akun e-money?
A : pertama kata sandi harus sulit dan kuat, lalu aktif kan two autitentification lalu e wallet harus pintar mengelola nya, dan pisahkan akun pribadi dan akun bisnis, backup selalu data yang kita miliki dan terakhir install antivirus dan harus hati-hati dengan OTP.
-
Wiwit memberikan pertanyaan kepada Dewi Sami Wardani, M.Pd..
Q : Bagaimana strategi menumbuhkan perilaku dan budaya dalam transformasi digital yang sesuai dengan budaya Indonesia?
A : budaya Indonesia yang bagus itu cara menyampaikan nya kitab bisa dengan Bahasa yang santun, perilaku yang baik, jangan lah media sosial itu menjadi pelampiasan kita untuk menumpahkan amarah
-
Kambali thamrin memberikan pertanyaan kepada Salahudin Zaenul Ardy
Q : bagaimana cara kita mengetahui berita yang kita terima itu real atau hoax? karna maraknya sekarang berita hoax dimedia sosial dan banyak orang yang mudah terpengaruh dari berita hoax tersebutyg di inginkan pemerintah seperti itu sebagai perwujudan “masyarakat demokratis”?
A : pastikan kita harus memahami 5W 1 H, kita harus bisa memahami isi berita dan apapun yang ingin kita share agar bisa terhindar dari pemberitaan hoax.
Sesi tanya jawab selesai pada pukul 15.46. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, @ meganovelia Moderator bertanya kepada Key Opinion Leader seputar pengalaman yang dialami dalam menggunakan aplikasi dan pengguna aktif media sosial.
@meganovelia: kita harus selalu ingat dalam menjaga kepercayaan kepada orang lain, dimana kita sebagai pengguna media sosial harus lah bijak dalam bersikap di media sosial, bahwa kita harus cermat dalam memilah dan memilih berita dan informasi, karena pada zaman sekarang banyak sekali berita HOAX, dan kita harus bijak dan memandang dari berbagai aspek dalam mengahadapi sebuah masalah, dan selalu ingat tujuan internet adalah kita harus mencari manfaat dan berani bertanggung jawab.
Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. Pukul 16.15 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.
Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!