Webinar Literasi Digital: Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemi Covid-19
RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Webinar literasi digital pada siang ini, Senin 8 Agustus 2021 dimulai pukul 14.00 yang dibuka oleh moderator, Hesti Aprianti. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada siang ini adalah “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemic Covid-19”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, yaitu @shintasyamsularief – Presenter & Producer Tv One, Owner @myowncreationforyou.
Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu, Aris Ariyanti, S.Si – PYP Coordinator Al Firdaus Islamic School, menyampaikan materi tentang saatnya peserta didik terampil belajar online.
SUMMARY : Digital skill harus dimiliki baik oleh tenaga pendidik maupun peserta didik, karena saat ini sudah masuk kepada era 4.0 yang mana digital telah menjadi hal yang sangat penting. Ada lima skill yang harus dan dibutuhkan yaitu emotional intelligence, creativity, flexibility, data literacy dan tech savy.
Digital skill harus dimiliki baik oleh tenaga pendidik maupun peserta didik, karena saat ini sudah masuk kepada era 4.0 yang mana digital telah menjadi hal yang sangat penting. Dampak dari perkembangan digital yaitu VUCA, yaitu volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity Dampak COVID -19 PANDEMIC yaitu :
-
Pembelajaran dilakukan secara Online
-
Akselerasi digital skills peserta didik
-
Portal pendidikan dan digital resources berkembang pesat
Tantangan Ketika memasuki era digital khususnya di era digital, yaitu memiliki keterampilan teknologi design dan programming, bagaimana mengontrol kemampuan digital. Kemudian Ada lima skill yang harus dan dibutuhkan yaitu emotional intelligence, creativity, flexibility, data literacy dan tech savy. Sedangkan Tantangan pembelajaran online yaitu Jaringan Internet/Kuota, Gadget/Perangkat, Gangguan di rumah, motivasi & Tanggung Jawab, Sulit berinteraksi dan digital skill. Basic digital skill yang harus dimiliki yaitu kemampuan menggunakan internet, komunikasi diinternet, menghandle informasi, problem solving dll.
Kata Kunci yang harus disiapkan untuk menghadapi perubahan teknologi dan masyarakat yang sangat cepat: ‘human strengths’. Pada era Google, kita tidak terlalu perlu untuk menghafal segala sesuatu (to memorize every single fact), computer jauh lebih baik. Oleh karena itu, kita harus lebih memfokuskan pada ‘human skills.
Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu Eval Wari, ACC– Secretary General International Coaching Federation (ICF) Indonesia dan CEO Leadership Resources Indonesia, menyampaikan materi tentang keamanan digital.
SUMMARY : Internet sehat dan aman yaitu Penggunaan internet yang tidak merusak dan dapat mendukung keberfungsian diri seseorang dalam kehidupannya. Sehari-hari baik secara fisik, mental, spiritual dan social serta dapat terhindar dari ancaman serta baaya yang muncul skibat penggunaan internet.
Setiap perubahan, meskipun perubahan yang lebih baik, pasti ada ketidaknyamanan, ketidaknyamanan itulah yang harus diadaptasi menjadi kenyamanan. Kemudian Tiga hal yang selalu tetap yaitu perubahan, prinsip dan pilihan. Generasi imigran digital yiatu individu yang lahir sebelum munculnya teknologi digital sedangkan generasi digital yaitu individu yang lahir setelah adopsi teknologi digital.
Manfaat teknologi yaitu sebagai sumber informasi, membangun kreativitas, mempermudah komunikasi, pembelajaran jarak jauh, membangun jejaring social, mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki pelayanan public.
Aplikasi pendukung pembelajaran online yaitu zoom, google meet, google drive, telegram, whatsapp, dropbox, dll. Internet sebagai platform entertainment, media, information, comm, shopping dll.
Tantangan orang tua di era digital yaitu akses internet semakin mudah, bebas terkoneksi tanpa aturan, orang tua tergagap dengan teknologi, dunia user-generated cntent, tidak paham resiko dan orang tua tidak tau harus bagaimana.
Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Usaji Maulana, S.Pd, M.Pd – Guru SMA 1 Batu HAMPAR, Rokan Hilir, menyampaikan materi tentang pemahaman budaya digital di dunia Pendidikan.
SUMMARY : karakteristik spesifik budaya digital dapat dijelaskan dengan jenis proses teknis yang terlibat, jenis bentuk budaya yang muncul, dan jenis pengalaman budaya digital. Dan Hasil kegiatan melalui ruang digital juga dapat lebih efisien dan lebih akurat dalam proses pengerjaannya.
Di era pandemi harus dapat kreatif dalam berkomunikasi sehingga menciptakan budaya digital. Siswa saat belajar online menggunakan metode Synchronous dan Asynchronous Learning (ASL); Google Classroom, Scholoogy, Learning Management System (LMS) dll kemudian Synchronous: Google Meetings dan Zoom Meetings. Sederhananya Melalui Whatapps dan Blended Learning (daring dan luring).
karakteristik spesifik budaya digital dapat dijelaskan dengan jenis proses teknis yang terlibat, jenis bentuk budaya yang muncul, dan jenis pengalaman budaya digital. Hasil kegiatan melalui ruang digital juga dapat lebih efisien dan lebih akurat dalam proses pengerjaannya.
Materi terakhir disampaikan oleh narasumber keempat yaitu Yudi Juliandra, S.I.Kom - Founder Digital Culture Institute, menyampaikan materi tentang
SUMMARY : etika dalam pembelajaran daring yaitu peserta didik tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran, menggunakan bahasa yang baik dan sopan dalam kegiatan pembelajaran dan berpenampilan rapih juga sopan (apabila melakukan tatap muka).
Media sosial mempunyai ciri - ciri yaitu Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet, Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper, Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya dan Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
Dampak positif media sosial yaitu Sebagai media penyebaran informasi maupun komunikasi, Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas dan sosial, Memperluas jaringan pertemanan dan Pembelajaran jarak jauh. Sedangkan Dampak negatif media sosial yaitu Kejahatan dunia maya (cyber crime) dan Melemahkan dan menurunkan sensitifitas
Budaya indonesia yaitu murah senyum, suka berinteraksi dengan orang lain, bersikap santun, suka menolong dan suka bergotong royong.
Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada sepuluh penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.
-
Afri Hamzah memberikan pertanyaan kepada Aris Ariyanti, S.Si
Q : bagaimana dengan siswa yang kurang fasilitas untuk pembelajaran jarak jauh?
A : jika tidak bisa, dapat dengan menggunakan kebijakan sekolah yaitu dengan mengkomunikasikan kepada pihak sekolah, asalkan benar-benar berkomunikasi dengan sekolah, jika benar-benar tidak bisa maka bisa dilakukan dengan home visit
-
Fitri Yanti memberikan pertanyaan kepada Eval Wari, ACC
Q : bagaimana untuk generasi 90 dapat mengikuti perkembangan zaman, dan bagaimana memfilter hal yang tidak baik untuk anak kita?
A : dibiasakan untuk melakukan dan belajar hal-hal baru, dimasa saat ini harus mengikuti perkembangan zaman dengan terus belajar dan update informasi
-
Andri Gunawan memberikan pertanyaan kepada Usaji Maulana, S.Pd, M.Pd
Q : bagaimana memanfaatkan dunia digital baru dalam mendukung budaya?
A : dapat memanfatkan dalam bentuk konten video seperti tari, makanan dll sebagai upaya mendukung budaya.
-
Daroyah memberikan pertanyaan kepada Yudi Juliandra, S.I.Kom
Q : bagaimana agar masyarakat tidak apatis dalam menanggapi berita hoax dan hate speech?
A : etika adalah hal yang penting untuk bijaksana dalam menggunakan media sosial. Menjadi suatu catatan kedepan Ketika kita semua sudah bijaksana adalam bermedia sosial maka akan minim ditemukan netizen yang melakukan hate speech
Sesi tanya jawab selesai. Moderator kembali memanggil Key Opinion Leader, yaitu @shintasyamsularief – Presenter & Producer Tv One, Owner @myowncreationforyou. Menurut beliau media digital memberikan dampak perubahan yang cukup besar. Karena Dunia ini dipersiapkan untuk digital. Media sosial seperti pisau bemata dua maka manfaatkanlah dengan baik sehingga mendapatkan ilmu yang banyak di dunia digital ini serta Kita harus juga harus memberikan edukasi terhadap masyarakat, jangan asal posting namun sharinglah terlebih dahulu, karena informasi pada saat ini sangat banyak sekali.
Setelah berbincang-bincang dengan Key Opinion Leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, Key Opinion Leader, dan seluruh peserta webinar pada sore ini. kemudian moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.
Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!