Capres 2024, Jamiluddin Ritonga: Peluang Luhut Binsar Panjaitan Relatif Kecil
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Banyak pihak yang mendorong Luhut Binsar Panjaitan untuk menjadi calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Namun pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritongan menilai peluang Luhut untuk menjadi cappres pada Pilpres 2024 relatif kecil.
Dekan FIKON IISIP Jakarta 1996 - 1999 itu kepada media ini, Selasa (28/9/2021) menyebutkan beberapa alasan.
Pertama, kendaraan Luhut untuk nyapres belum ada. Meskipun Luhut kader Golkar, namun ia bukanlah yang diprioritaskan untuk diusung pada pilpres 2024.
"Golkar tampaknya akan lebih mengusung ketua umumnya Airlangga Hartatto daripada Luhut," kata pengajar Universitas Esa Unggul itu.
Kedua, elektabilitas Luhut hingga sekarang terbilang sangat rendah. Bahkan hasil survei dari lembaga survei yang kredibel, nama Luhut tidak muncul, khususnya terkait elektabilitasnya.
Rendahnya elektabilitas Luhut akan makin menyulitkannya mendapatkan partai pengusung. Partai politik tentu akan sulit mengusung calon yang elektabilitasnya rendah.
"Jadi, kalau Luhut ingin nyapres, maka ia harus meningkatkan elektabilitasnya. Hanya dengan elektabilitas yang tinggi Luhut akan dilirik partai politik," kata Jamil.
Untuk meningkatkan elektabilitas bukan perkara mudah. Sebab, dengan dua periode menjadi menteri dan orang yang paling dipercaya Jokowi, elektabiltasnya tetap saja jeblok. Itu artinya, elektabilitas Luhut memang sulit didongkrak.
"Hal itu menguatkan penilaian saya bahwa peluang Luhut untuk nyapres memang kecil," kata Jamiluddin Ritonga.