Webinar Literasi Digital: Cerdas Bermedsos Generasi Milenial
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kegiatan webinar literasi digital pada hari Selasa, 29 Juni 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema CERDAS BERMEDSOS GENERASI MILENIAL dibuka oleh moderator Nada Safitri Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 5 menit sebelum acara dimulai. Kemudian moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital, serta mengingatkan para hadirin untuk selalu menjaga protokol kesehatan, menjaga jarak, mencuci tangan dan selalu memakai masker. Rangkaian acara pertama yaitu pemutaran lagu Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan kembali oleh moderator untuk mempersilahkan sambutan dari Dirjen Aplikasi dan Informatika KEMENKOMINFO, bapak Samuel A. Pangarepan.
Setelah itu moderator membuka acara dengan menyapa para hadirin terutama yang berasal dari Riau, PekanBaru. Kemudian, menyapa Key Opinion Leader yaitu @mrsdelonika, beliau adalah seoarang Co-Owner @nrhxnabilia, blogger @mrsdelonikacom, @escapeplan_id. Kemudian, moderator membacakan tata tertib bagi para peserta kegiatan webinar ini.
Setelah itu moderator menyapa dan mempersilahkan narasumber pertama yaitu ibu Reni Haerani, S.Kom, M.Kom beliau adalah seorang Dosen dan Praktisi Digital. Beliau meyampaikan materi dengan tema “Tips Menggunakan Media Sosial”. Menurut beliau Digital skill adalah kemampuan indivitdu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras. Berdasarkan penelitian, ada 2,7 miliar orang mengguanakan media sosila. Kecanduan media Sosial juga tidak baik, karena menghambat produktivitas:
-
Terlalu sering check medsos
-
Merasa tertinggal jika tidak online
-
Produktivitas terganggu
-
Semua yang dilakukan demi kepentingan medsos
-
Mulai membandingkan diri dengan orang lain, dll
Sisi positif, Kecanduan media sosial juga baik untuk meningkatkan produktivitas. Contohnya:
-
Berjualan online
-
Dapur online
-
Medsos sebagai sara belajar
-
Traveliers online
Manfaatkan aplikasi untuk menjual barang dan traveling seperti face book, biasa digunakan untuk jejaring sosial dan E-Commerce, Lalu Instagram biasa digunakan untuk berjualan & endorse. Lalu youtube, adalah sebuah siturs web video sharing popular dimana para pengguna dapat memuat, menonton dan berbagi klip vido secara gratis,
Setelah itu, moderator beralih ke narasumber kedua yaitu ibu (Cand) Doktor Astri Dwi Andriani, S.I.Kom., M.I.Kom, beliau adalah Dekan Fak. Komunikasi dan Penggiat Media Digital. Beliau menyampaikan materi dengan tema “Bermedia sosial yang sehat dan aman”. Menurut beliau Privacy itu sangat penting, jangan sampai kita menyebarkan data orang lain. Ada beberapa hal yang pantang di lakukan di media sosial:
-
Memulai konflik
-
Curhat masalah Pribadi
-
Mengejek menyebut nama
-
Mengejek tanpa menyebut nama
Ada baiknya penggunaan media sosial yaitu Sesuaikan minat, Batasi penggunaanya jadwal dengan waktu dan durasi tertentu, Gunakan waktu tunggu untuk melihat homepage. Dan hal buruk yang terjadi di media sosial, dan cara menghindari Berita Bohong atau Hoax:
-
Bacalah berita hanya dari sumber terpercaya
-
Baca dulu isi beritanya, baru share ke media sosial
-
Lihat alamat situs, perhatikan media nya.
Tantangan di media sosial juga terjadi (cybercrime), Kriminalitas di Media sosial salah satunya pembajakan akun. Cybercrime sudah diatur dalam UU ITE, pasal 27,28,29 terkait konten Ilegal
Bagaimana mengamankan akun kita?
-
Buatlah email yang unik
-
Gunakan mode private
-
Menyeleksi permintaan pertemanan
-
Jangan pernah menghubungkan akun medsos satu dengan lainnya
-
Gunakan password yang kuat
-
Install Antivirus
Setelah narasumber kedua selesai memaparkan materinya, moderator mempersilahkan narasumber ketiga Syahril, M.Kom. Beliau menyampaikan materi dengan tema “Digital Culture”. Menurut beliau, Culture atau budaya berasal dari budi dan akal yang menghasilkan budaya. Fakta yang terjadi medsos itu meningkat tapi budaya kita menurun akibat banyaknya pengguna sosial media. Fakta yang kita lihat sehari hari yang saya lihat di masyarakat dalam kehidupan itu masalah Agama dan Budaya. Kita tanpa sadar dengan algoritma yang tinggi dari media sosial kita digiring untuk melupakan budaya budaya kita
Bagaimana mengenalkan budaya? :
-
Memperkenalkan Tarian
-
Memperkenalkan music dan tarian
-
Memperkenalkan Makanan
-
Menggunakan batik
-
Memperbanyak wisata wisata
-
Mengirim Duta budaya
-
Dll
Menurut data pokok budaya terdapat 15793 data pokok yang Sudah terdaftar. Faktor terkuat untuk menggalakan budaya kita adalah dengan dukungan dari Pemerintah yang kuat. Tujuan Mengangkat budaya itu dapat meningkatkan Kondisi ekonomi, Daya beli masayarakat, dan Kesejahteraan. Bidang usaha yang sangat ramai saat ini terdapat Rumah sakit, Transportir, Pertanian, Klinik, Manufaktur, Perdagangan, Jasa, dan Perbankan.
Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber keempat yaitu bapak Hisam Setiawan beliau adalah Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau yang Menyampaikan materinya dengan tema “Cerdas Bermedson Generasi Milenial”. Menurut beliau Data statistic di Indonesia, termasuk dalam jumlah populasi 274.9 million dan penggunaan internet 202,6 Million lebih dari 70% masyarakat sudah menggunakan internet. Dan youtube tetap menjadi aplikasi terbanyak yang di gunakan oleh rakyat kita. Saat ini banyak rakyat milenial kita sudah terhubung dengan Internet untuk mendapatkan informasi.
Apa yang kit acari Ketika Bermedsos? Ada banyak cara yang kita gunakan bisa dengan hal yang positif dan juga negative, tergantung orang yang menggunakannya. Kita harus merdeka dengan bijak dalam Bermedsos. Dampak Positif dengan adanya media sosial yang bis akita manfaatkan:
-
Dapat menghimpun Keluaga, saudara, kerabat yang tersebar
-
Sebagai media penyebar Informasi
-
Memperluas jaringan pertemanan
-
Situs jejaring sosial membuat kita lebih bersahabat, perhatian, dan empati
-
Sebagai Media Promosi dalam bisnis.
Namun yang banyak terjaid adalah fenomena anak muda kecanduan Teknologi, Lalu banyak orang sidah melupakan buku untuk mendapatkan dan mencari informasi, karena sekarang orang sudah menggunakan gadget untuk mendapatkan informasi, dan sekarang banyak orang saat makan hanya sekedar untuk dipamerkankan di media sosial.
Lalu Apa yang bisa kita lakukan ketiak sudah kecanduan sosial media adalah dari dirikita sendiri, kita harus bijak dalam bermedia sosial, jangan sampai media sosial menjadikan anda anti sosial. Karena orang juga bisa menilai diri kita melalui sosial media. Kita juga harus memiliki prinsip dakam bermedia sosial seperti Apakah informasi atau konten yang diunggah adalah benar? Berdasarkan informasi yang beredar merupakan hoax atau sudah di sunting.
Etika yang baik dalam bermedia sosial adalah:
-
Menjaga privasi
-
Jaga keamanan akun
-
Menghindari hoax
-
Menyebarkan hal yang Positif
-
Gunakan Seperlunya
Setelah selesai pemaparan materi dari keempat narasumber selanjutnya masuk kepada sesi tanya jawab. Ada beberapa peserta yang memberikan pertanyaannya yang berkesempatan untuk hadiah voucher e-money sebesar 100 ribu rupiah.
-
Arnolis memberikan pertanyaan kepada ibu Reni Haerani, S.Kom, M.Kom
Q : Bagaimana cara mengatasi cyber bullying dalam Media sosial?
A : Jika ada yang mengejek kita bisa kita block/hide saja, dan kita tidak perlu meladeni agar tidak terjadi perang digital.
-
Riko Saputra memberikan pertanyaan kepada (Cand) Doktor Astri Dwi Andriani, S.I.Kom., M.I.Kom
Q : Bagaimana pendapat ibu tentang berita bahwa netizen Indonesia yang tidak sopa se asia tenggara, dan apa saran ibu untuk teman teman semua agar lebih bijak dalam bersosial media?
A : Karena berdasarkan survei Indonesia termasuk angka literasi yang rendah, Indonesia memiliki masyarakat yang tutur, karena lebih suka mengobrol atau berbicara disbanding membaca. Dan yang harus kita lakukan adalah Kembali kepada diri kita sendiri, bagaimana kita menggunakan media sosial untuk hal positive atau tidak.
-
Nurush shadri memberikan pertanyaan kepada Hisam Setiawan
Q : Bagaimana menurut bapa dalam kondisi pandemic dimana semua aktivitas selalu menggunakan teknologi, jadi bagaimana cara agar kita tidak ketergantungan dengan teknologi?
A : Kita harus gunakan gadget dengan bijak, gunakan untuk hal yang positive
-
Evans Moris memberikan pertanyaan kepada bapak, Syahril, M.Kom
Q : Seberapa penting pendidikan mengambil tempat dalam pembentukan pondasi Literasi Digital dan kolerasi berpikir kritis?
Serta Pendekatan apa yang mestinya dilakukan semua pihak untuk mendukung efektifnya Literasi Digital?
A : Literasi digital ini bagus untuk membentuk pondasi Pendidikan, karena sesua riset tadi Indonesia berada di urutan kedua. Dan bagus untuk kita berpikir kritis, karena literasi digital ini bisa membantu kita untuk mendapatkan informasi dan saling komunikasi untuk berbagi ilmu.
Setelah sesi tanya jawab, masuk kepada sesi bincang-bincang moderator kepada Key Opinion Leader. Menurut @mrsdelonika mengenai materi hari ini adalah, Karena di zama medsos kita meningkat, betapa pentingnya kita juga harus menjaga akun medos kita agar kita tidak terbajak dan juga kita tidak menyebarkan berita berita hoax. Kita harus menyaring dulu hal hal di media sosial sebelum share kepada orang lain.
Selesai acara webinar moderator menutup acara dengan mengucapkan terimakasih kepada para narasumber dan kepada para peserta webinar. Salam Literasi, Indonesia Makin Cakap Digital!