Webinar Literasi Digital: Produktif di Zaman Digital
RIAUMANDIRI.CO, INHU - Kegiatan webinar literasi digital pada hari Rabu, 18 Agustus 2021, pukul 09.05 WIB, dengan tema “Hidup Produktif di Era Digital” dibuka oleh moderator Lisa Maisyurah. Moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Kemudian, moderator mempersilahkan Dirjen Aptika KEMKOMINFO, bapak Samuel A. Pangerapan untuk memberikan sambutan. Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu, @andromeda_mercury – Host TV Nasional, Jurnalis. Pada pukul 09.14.
Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah itu, moderator memperkenalkan narasumber pertama, Dian Natale – Strategic Brand Identity, Founder TokozioDesign.com, menyampaikan materi tentang “Kreatif dan Produktif dari Rumah di Masa Pandemi”. Pada pukul 09.18. Tidak penting seberapa banyak ilmumu tanpa konsistensi dan eksekusi itu tiada hasilnya.
Memang dari tahun 2020 selalu timbul pertanyaan, kapan ini selesai?. Dari pada kita bertanya terus, kita bisa memanfaatkan waktu dengan kegiatan. Kalo produktif, memanfaatkan media sosial untuk jualan salah satunya. Sekarang juga bisa membagikan cerita melalui media sosial. 12 tahun lalu, jualan online masih meragukan untuk Indonesia. Jaman sekarang sudah berubah, banyak yang sudah teredukasi. Online ini menjadi lebih cepat dan sangat efektif. Sekarang jadi happening, mau tidak mau kita harus menggunakan digital. Dalam bidang apapun kita menggunakan digital, kalo tidak bisa kita bisa tumbang.
Profesi yang menghasilkan saat ini, seperti influencer yang mempromosikan jualan seseorang atau jasa seseorang. Kedua, youtuber yang bisa digunakan membuat konten. Mulai saja dulu agar tau apa saja tantangan-tantangan dan juga peluang yang ada. Banyak profesi yang bisa kita manfaatkan di dunia digital ini. Bermain media sosial bisa dapet cuan dengan memilih media sosial sesuai target market, cari kebutuhan atau keinginan pasarmu, produksi atau kolaborasi, belajar digital bisnis, evaluate berkala dan konsisten. Bisnis online, bukan bisnis sampingan tapi bisnis ini adalah serius. Yang penting, hobi kita apa di satu bidang dan fokus disitu aja. Itu saja yang terus digali. Yang pasti saat ini, mulai dulu. Gar isa tau benar dan salahnya. Kalo kita memainkan media sosial harus konsisten. Pelajari, praktikan dan konsisten.
Kemudian, setelah narasumber pertama menyampaikan materinya, moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu Dr. Agustina M.Purnomo, SP., M.Si. – Dosen Universitas Djuanda, yang menyampai materi tentang “Tips dan Trik Aman Bertransaksi Digital”. Pukul 09.42. Langkah-langkah perlindungan transaksi digital secara umum yaitu, jangan pernah memberikan kode apa pun melalui sms, email atau telepon kepada siapapun. Jangan mudah percaya terhadap nomor asing. Buatlah password kombinasi huruf kecil dan kapital serta angka dan symbol. Rutin mengganti password. Agar lebih aman, buatlah password yang berbeda-beda tiap akun.
Situasi pandemi saat ini membuat kita lebih produktif dengan berbagai cara. Penggunaan media digital di Indonesia yang paling banyak adalah media sosial. Tahun 2020, metode pembayaran non tunai yang berkembang adalah transfer bank, cicilan tanpa kartu, QRIS, dan GoPay. Sedangkan dompet digital paling banyak meraup penetrasi pasar yaitu shopeepay (68 persen). Diikuti oleh OVO (62 persen), DANA (54 persen), Gopay (53 persen), dan LinkAja (23 persen).Pemanfataan e-wallet paling banyak untuk makanan dan minuman. Jumlah transaksi real-time pada 2020 adalah 70,3 milirar.
Data kepolisian republik Indonesia per-Septemer 2020, yaitu 28,7 persen kejahatan siber dating dari penipuan online, dari 2016 hingga 2020, total ada 7.047 kasus penipuan online dilaporkan dan rata-rata 1.409 kasus penipuan online setiap tahunnya. Menurut data internasional Telecommunication Union, lebih dari 90% negara pun kurang memperhatikan pentingnya keamanan siber, termasuk Indonesia. Laporan Cybersecurity Index 2018 Indonesia di peringkat 41 dari 175 mengenai kamanan siber.
Setelah itu, moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu Syukron Darsyah, M.Pdi. – Ketua STAI Nurul Hidayah Selatpanjang, yang memaparkan materi tentang “Menjadi Pengguna Internet Yang Beradab”. Pada pukul 10.00. Berinteraksi yang santun di dunia digital dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan, bijaksana dalam meneruskan berita/ foto / Video, tidak menyinggung agama, ras, budaya dan lainnya, selalu bertabayyun / koreksi terhadap informasi yang masuk.
Ruang publik saat ini bertransformasi menjadi ruang digital. Sebagian besar kita, menggunakan media sosial. Banyak juga warga Indonesia yang menggunakan transaksi elektronikBerita atau konten di ruang digital ada kemungkinan salah dan benar, yang baik belum tentu benar, yang benar belum tentu bermanfaat, yang bermanfaat tapi belum tentu cocok untuk ditampilkan di ruang publik atau ruang digital dan tidak semua berita atau konten yang benar boleh dan pantas disebar atau dibagikan di ruang publik atau ruang digital. Fenomena yang terjadi saat ini di ruang digital, post truth yaitu dimana kondisi dimana fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap pembentukan opini masyarakat dibandingkan dengan emosi dan keyakinan personal. Hoaks, yaitu berita atau informasi bohong.
Adanya dampak positif ruang digital yaitu sebagai penghubung orang di seluruh dunia, penyebaran informasi secara cepat, kemudahan mengakses informasi, hiburan dan data, sumber penghasilan, mobile dan fleksibel, media untuk kegiatan belajar dan pembelajaran. Dampak negatifnya, kita bisa saja kecanduan atau ketergantungan, memungkinkan tersebarnya berita bohong (hoaks), dan mudahnya akses pornografi dan pembajakan. Setiap orang atau individu yang masuk ke ruang digital atau media sosial harus dapat menjaga etika.
Kemudian, moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya yaitu, Susanna, S.I.Kom. – Konsultan Komunikasi Publik. Yang menyampaikan materi tentang “Sukses Berkarir di Dunia Digital“. Pada Pukul 10.22. Perbedaan Freelance dan Ngantor, dengan freelance jam kerjanya sesuai dengan kerjaannya, pendapatan yang tidak stabil, tetapi tidak ada tekanan jadi kerja kurang dari tekanan. Sedangkan ngantor, jam kerjanya penuh, pendapatannya stabil dan bekerja dibawah tekanan.
Profesi yang sedang trend di dunia digital saat ini, ada copywriter, content creator, blogger, translator, digital marketing, grafis yang berhubungan dengan video, motion maupun desain, programmer, data analyst yang sangat ini sangat dibutuhkan apalagi data itu penting, cloud engineer, youtuber, streamer game dan consultant itu sangat luas sekali seperti keuangan maupun hukum dan lainnya. Self awareness, kita harus kenali diri kita seperti kemampuan, keunikan dan maupun passion. Kita harus tau sebernanya karakter kita lebih ke arah mana. Misalnya kita ekstrovert, gampang ramah sama orang. Dari situ kita bisa tau kelebihan kita dimana. Selanjutnya minat, misalnya jurusan kita apa tapi ternyata minatnya beda dari studi yang dia lakukan. Kita tujuannya kemana, misalnya tujuannya hasil atau apa. Kita harus bisa meningkatkan kemampuan kita di bidang lain. Untuk hobi, ada orang yang bekerja di bidang A dan hobi di bidang B. Ketika kita bekerja sesuai hobi memang nyaman tapi nantinya kita bisa malas karena itu adalah hal yang biasa kita kerjakan. Kalo kita merasa kurang dengan bidang yang kita geluti, kita akan berusaha mengupgrade diri kita dengan hal baru. Kita juga harus memahami literagi digital, seperti saat ini. Kita bisa saja tidak mendapatkan ilmu saat ini, dikelas. Dan juga komputasi yang dibutuhkan. Memanfaatkan ruang digital untuk meningkatkan skills kita. Banyak yang mengadakan webinar-webinar maupun pelatihan-pelatihan di media sosial. Ada yang berbayar atau ada yang gratis. Jadi kita harus memanfaatkannya. Bangun portofolio dan reputasi, jadi jangan digunakan seenaknya tanpa memanfaatkannya. Karena jika kita bangun dengan baik akan berdampak baik pada karir kita. Melatih kecakapan bahasa inggris yang membuat kita bisa go Internasional.
Setelah sesi pemaparan materi selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada beberapa penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-
-
Azura Wati memberikan pertanyaan kepada Dian Natale.
Q : Bagaimana cara agar mahasiswa membuat ide agar bisa berjualan online?
A : Disekitar kita sedang butuh apa. Dilingkungan kita contohnya, mahasiswa saat ini butuh apa sih. Kita listing, mana kebutuhan yang bisa kita penuhi menggunakan jualan online. Mulai aja dulu, dengan share dagangan kita di whatsapp. Ternyata ga cukup, kita bisa membangun kedekatan dengan konsumen. Kita harus memperluas pasar lagi, dengan contohnya memposting di Instagram. Apa yang dibutuhkan market, apa yang dibutuhkan produk maupun jasa. Rajin-rajin bukan mata dan telinga, liat apa yang sedang trend.
-
Deswita memberikan pertanyaan kepada Dr. Agustina M.Purnomo, SP., M.Si.
Q : Terkait dgn keamanan digital, terdapat tantangan dalam hal menjaga keamanan digital, dimana ancaman digital terus berkembang, variasi dari penipuan online semakin banyak, rekam jejak digital akan menjadi incaran dan sangat sulit di hapus. Bagaimana kita menyikapi hal tsb? Bagaimana mengedukasi masyarakat agar perlindungan data pribadi menjadi poin kesadaran yg harus dimiliki setiap org? Apakah dengan menonaktifkan akun media sosial rekam jejak digital kita bisa aman/ ikut terhapus?
A : Sebetulnya kemanan digital itu tergantung dengan kita. Misalnya kita teliti untuk mengamankan akun digital kita sendiri. Tidak sembarang menyimpan gadget kita, banyak kasus informasi pribadi kita tersebar. Artinya perlindungan informasi pribadi kita adalah tanggung jawab sendiri. Karena banyak resiko jika kita tidak teliti. Bagaimana mengedukasi, pemahaman dengan UUD ITE. Jangan pernah terlibat hukum, karena sesuatu yang tidak perlu. Kita tidak boleh menyebarkan konten-konten negatif. Poinnya adalahnya menyebarkan, punya kita ataupun orang lain. Bukan hanya membuat tapi juga yang menyebarkan.
-
M. Idris memberikan pertanyaan kepada Syukron Darsyah, M.Pdi.
Q : Bagaimana tips agar dapat menentukan apakah informasi tersebut merupakan informasi yang benar atau hoax dan kita semua tidak terjerat dengan UU ITE?
A : Terkait itu memang hari ini banyak bermunculan fenomena- fenomena tersebut. Yang jelas, yang menyebarkan itu bisa mendapatkan pidana. Pemahaman kita tentang ITE itu bagus, kita dapat memilah-milih. Kita bisa melihat dari judul yang memprovokasi atau tidak. Karena kemungkinan hoaksnya tinggi. Lihat situsnya, dibuat oleh media mainstream atau bukan karena banyak situs anonym. Kita harus melihat kondisi masyarakat, saat ini bukan melihat fakta tapi dengan menggunakan emosi masyarakat dalam membuat berita.
-
Oktavia memberikan pertanyaan kepada Susanna, S.I.Kom.
Q : Bagaimana caranya supaya bisa tetap percaya pada diri sendiri dan tetap produktif di era digital zaman sekarang?
A : Yang pertama, ketika kita sudah mengetahuoi karakter kita hobi, passion kita. Ketika kita mampu mengetahui diri kita seperti apa. Kita bisa tahu apa yang bisa menonjol dari diri kita. Bisa mengupgrade diri kita, kita bisa menambah kepercayaan diri. Ketika kita sadar dengan nilai diri kita, kita akan lebih percaya diri. Banyak ngobrol dan diskusi agar tetap produktif. Ketika kita punya pemikiran untuk lebih baik itu akan membuat kita lebih produktif. Yang perlu dibenahi adalah mindset kita.
Setelah sesi tanya jawab selesai, moderator kembali menyapa Key Opinion Leader, yaitu @andromeda_mercury – Host TV Nasional, Jurnalis. Menurut beliau, hal-hal disekitar kita bisa dibuat konten. Tinggal Kembali ke diri kita, kalu bisa bukan hanya kemauan atau mimpi tapi kita bisa merealisasikannya. Berfikirlah kreatif dan jadikan kita menjadi postifi di media sosial. Kemudian, setelah rangkaian acara selesai, moderator memanggil kembali para penanya terpilih lainnya yang berhak mendapat e-money sebesar Rp. 100.000,-. Setelah itu moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, mengucapkan terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.