Webinar Literasi Digital: Tantangan PJJ Saat Pandemi Covid-19
RIAUMANDIRI.CO, INHU - Kegiatan webinar literasi digital pada hari Jum’at, 13 Agustus 2021, pukul 14.00 WIB, dengan tema "Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemi COVID-19“ dibuka oleh moderator Astrid Anggraeni. Moderator memberikan reminding untuk para hadirin dalam 10 menit sebelum acara dimulai. Kemudian, moderator membuka rangkaian kegiatan webinar ini dengan mengucap salam, berdoa dan membawakan tagline Salam Literasi Digital Indonesia Makin Cakap Digital. Moderator juga tidak lupa untuk mengingatkan para peserta untuk terus menjaga protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, dan menghindari kerumunan. Acara pertama dimulai dengan memutarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aptika KEMKOMINFO.
Kemudian, moderator memperkenalkan Key Opinion Leader yaitu Fithri Widanarti, beliau adalah seorang Business Owner. Beliau mengatakan, ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari pembelajaran online. Pembelajaran online juga bisa meningkatkan kemampuan kita akan dunia digital ini.
Kemudian, moderator membacakan tata tertib dalam kegiatan webinar ini. Setelah membacakan tata tertib, pada pukul 14.11 moderator mempersilahkan narasumber pertama yaitu bapak Dr. Ir. Soni Trison, S.Hut, M.Si, beliau adalah seorang Akademisi IPB. Beliau akan menyampaikan materi tentang Terampil Bagi Peserta Didik di Era Digital.
Summary : “Belajar adalah proses mengubah pengalaman menjadi pengetahuan pengetahuan menjadi pemahaman pemahaman menjadi kebijakan kebijakan menjadi tindakan baru. Kolaborasi antara tenaga pendidik dan anak pendidik sangat dibutuhkan untuk menjaga kegiatan pembelajaran online tetap kondusif.”
Skill di industri masa depan depan diantaranya :
-
Complex Problem Solving yaitu emampuan untuk memecahkan masalah yang asing dan belum diketahui solusinya di dalam dunia nyata.
-
Social Skill yaitu kemampuan untuk melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam memberikan bantuan hingga emotional intelligence.
-
Process Skill yaitu kemampuan terdiri dari : active listening, logical thinking, dan monitoring self.
Peserta didik adalah generasi digital native yang sudah menggunakan teknologi sebagai bagian dari kesehariannya dan memiliki ekspetasi yang tinggi terhadap teknologi. Teknologi meningkatkan motivasi peserta didik dan meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran
Pada pukul 14.29 narasumber pertama selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 14.30 moderator memperkenalkan narasumber kedua yaitu bapak Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom, beliau adalah seorang Staf Ahli - Bidang IT PT. Prima Armada Raya. Beliau akan menyampaikan materi tentang Fitur Keamanan Aplikasi.
Summary : " Mobile app adalah aplikasi yang dibuat untuk smartphone atau tablet yang mengharuskan penggunannya untuk download dan instal melalui toko aplikasi (Apple App Store atau Play Store) sebelum mengoperasikannya. Meningkatkan keamanan aplikasi mobile bisa dilakukan dengan cara : berhati-hati dengan API dan mengamankan kode aplikasi yang digunakan.”
Mobile web adalah halaman HTML berbasis browser yang diakses menggunakan perangkat portable (smartphone atau tablet) melalui jaringan telekomunikasi selular (WiFi, 3G atau 4G). Mobile app adalah aplikasi yang dibuat untuk smartphone atau tablet yang mengharuskan penggunannya untuk download dan instal melalui toko aplikasi (Apple App Store atau Play Store) sebelum mengoperasikannya.
Meningkatkan keamanan aplikasi mobile bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-
Berhati-hati dengan API
-
Mengamankan kode aplikasi yang digunakan
-
Menggunakan otentikasi tingkat tinggi
Menjaga keamanan digital bisa dilakukan dengan cara :
-
Teliti aplikasi dan perusahaan pembuat aplikasi tersebut
-
Selalu unduh di tempat resmi, yakni Google Playstore atau AppStore
-
Selalu perbarui perangkat lunak secara berkala
Pada pukul 14.42 narasumber kedua selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 14.43 moderator beralih kepada narasumber ketiga yaitu bapak Eddy S.Kom, M.MSI, beliau adalah seorang Kepala Sekolah SMKS Patria Darma Tebing Tinggi. Beliau akan menyampaikan materi tentang Etika Digital : Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemi COVID-19.
Summary : “Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan bicara, dan tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.”
Ada beberapa tips dalam meningkatkan keterampilan penyampaian materi, diantaranya :
-
Berlatih berbicara di depan orang
-
Manfaatkan kepribadian anda
-
Pertahankan kontak mata dengan audiens anda
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang tepat. Penggunaan bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) adalah sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalah-pahaman ketika berkomunikasi.
Cara berperilaku saat pembelajaran online diantaranya :
-
Tidak memberikan akun pribadi ke orang lain
-
Login menggunakan akun sendiri
-
Gunakan bahasa indonesia yang santun dan komunikatif
Pada pukul 15.03 narasumber ketiga selesai menyampaikan materinya. Selanjutnya pada pukul 15.04 moderator mempersilahkan narasumber terakhir untuk menyampaikan materinya yaitu bapak Defriyanto, S.Kom, M.MSI, beliau adalah seorang Kepala Labor Komputer SMAS Kalam Kudus Tebing Tinggi. Beliau akan menyampaikan materi tentang Budaya Digital di Dunia Pendidikan.
Summary : “Kita harus menyesuaikan diri dengan teknologi terbaru, berani berteknologi dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kuaitas diri. Dan di zaman digital ini Pendidikan dan teknoloi harus berdampingan, sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancer.”
Budaya Digital adalah hasil olah pikir, kreasi, dan cipta karya manusia berbasis teknologi. Fixed Mindset merupakan pola pikir yang tetap dan tidak bisa menerima perubahan. Menurut mereka, bakat atau kemampuan diri seseorang tidak bisa dikembangkan. Sedangkan Growth Mindset merupakan pola pikir yang sangat menyadari bahwa bakat dan kualitas diri bisa didapatkan lewat usaha. Dan Digital Mindset merupakan pola pikir yang sadar akan manfaat teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
Berikut ini adalah hal yang bis akita terapkan dalam pembelajaran online, diantaranya :
-
Manajemen waktu
-
Menjadi pembelajar yang mandiri
-
Jaga kesehatan
Pemaparan materi selesai pada pukul 15.20, setelah itu pada pukul 15.20 moderator beralih ke sesi tanya jawab antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money sebesar Rp. 100.000,-
-
Yoga Himawan Putra memberikan pertanyaan kepada bapak Dr. Ir. Soni Trison, S.Hut, M.Si
Q : Apakah ada inovasi untuk para tenaga pendidik agar bisa membina dan mendidik para murid bukan hanya dari sisi akademis tapi juga dari nilai nilai yang lainnya?
A : Perlu adanya kerjasama antar orang tua dan tenaga pendidik untuk membina anak didik dalam melakukan pembelajaran online.
-
William memberikan pertanyaan kepada bapak Arief Rama Syarif, S.T., M.Kom
Q : Bagaimana cara mengenkripsi field-field pada database agar beberapa fitur-fitur seperti login, reset sandi, mencari user / nama, dan lain-lain dapat berfungsi pada field yang ter enkripsi?
A : Data sangat mudah untuk diretas jika tidak menggunkan https. Sebaiknya aplikasi yang kita buat menggunakan 2 faktor authentification.
-
Zainudin memberikan pertanyaan kepada bapak Eddy S.Kom, M.MSI
Q : Bagaimana cara yang terbaik agar audience bisa menerima materi kita dengan baik dan ice breacing apa yang sesuai dalam pembelajaran jarak jauh, dan aplikasi apa yang menarik dan mudah digunakan dalam pembelajaran jarak jauh?
A : Kita harus bisa menyampaikan dengan bahasa yang mudah untuk dipahami dan tetap santun.
-
Vincent Lim memberikan pertanyaan kepada bapak Defriyanto, S.Kom, M.MSI
Q : Bagaimana upaya yang lebih mudah untuk membujuk seseorang sebagai Generasi Millenial dan diatasnya untuk mengikuti dan membantu mindset Generasi Gen Z dan sebelumnya, selain hanya dengan menggunakan alasan 'pandemi' untuk mengiyakan Generasi Gen Z dan earlier. Bagaimana bila tidak ada pandemi yang terjadi? Apakah Generasi Millienial akan dengan mudah menyetujuinya?
A : Agak susah untuk generasi Z membujuk generasi diatasnya. Dan agak sulit juga generasi Z untuk menerima bujukan dari generasi di bawahnya. Ini semua kembali kepada generasi Z bagaimana mereka bisa mengubah mindset.
Sesi tanya jawab selesai pada pukul 15.41, selanjutnya moderator kembali menyapa Key Opinion Leader Fithri Widanarti. Beliau mengatakan, Kita harus bisa mengimbangi kemajuan teknologi dengan pembelajaran saat ini. Tenaga pendidik harus mempu memberikan pengajaran yang efektif dan menarik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh tenaga pendidik.
Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi siang ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 15.59 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital!