Webinar Literasi Digital: Cara Jaga Kualitas Belajar dari Rumah
RIAUMANDIRI.CO, INHU - Medhanika Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom. Aplikasi belajar digital seperti canva, jamboard, slidesgo, quizizz, miro. Learning management sistem contohnya rumah belajar, google classroom, moodle, blackboard learn. Dampak negative penggunaan yang salah gangguan emosional, tidak peduli, hidup tidak produktif, malas.
Muhaimin, S.IP., MA. Menyampaikan Penggunaan Bahasa dalam dunia digital di perhatikan harus sopan, jelas dan padat, menunjukkan karakter diri tidak negative, jujur, menginspirasi dan berita tidak hoaks.
Septiani, S.Pd. menyampaikan Banyaknya kasus bisa terjadi pada kita tidak mengedepankan Netiket, sehingga apa yang di publikasikan menjadi boomerang bagi diri sendiri. SIKKAT adalah Sikap Intregitas kesadaran kebajikan Tanggung jawab.
Sari Dewi, SPd. Menyampaikan etika digital yaitu komunikasi sopan, menciptakan sajian positif, menghindari provokasi, tanpa hoaks, melindungi hak cipta. Membangun mental yang sehat adalah keadaan ketika individu merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional maupun secara sosial.
Webinar literasi digital pada pagi ini, Rabu, 04 Agustus 2021 dimulai pukul 09.00 yang dibuka oleh moderator, Hikmatun Hassana. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “MENJAGA KUALITAS BELAJAR DARI RUMAH” Moderator mempersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo. Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, Tomy Ristanto @tomrist_. Moderator berbincang dengan key opinion leader pada pukul 09.10.
Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 09.20 narasumber pertama yaitu Ibu Medhanika Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom membawakan materi. Beliau adalah seorang Dosen Sekolah Vakasi IPB Sekertaris Program Studi Manajemen Informatika. Materi yang disampaikan adalah “ Menjaga Kualitas Belajar di Rumah Kecakapan digital ”, beliau menyampaikan pentingnya memiliki digital skill. Apabila kita tidak berkembang maka akan ketinggalan tehnologi. Era digital pentingnya computational thinking : decomposition, pattern, abstraction, algotithm design. Sukses buakan hanya skill namun juga soft skill. Bedakan pamer dengan Branding di media sosial. Pentingnya digital skills dan digital skills yang harus dimiliki manfaatnya adalah konektivitas, mengijinkan orang berbagi, membantu menemukan alamat, mapping menjual dan menghasilkan, bill, shopping, donasi. Buat karya sesuai kompetemsi dan kolaborasi.
Perubahan perilaku gaya hidup seperti phubbing, melihat smartphone setiap 4 menit, online game, kecanduan atas pujian, autism. Tiga komponen kreativitas meliputi keahlian, kreatifitas, motivasi. Aplikasi yang dapat di buat : video, webinar, undangan digital, desain, video materi pembelajaran untuk kolaborasi. Aplikasi belajar digital seperti canva, jamboard, slidesgo, quizizz, miro. Learning management sistem contohnya rumah belajar, google clasroommoodle, blackboard learn. Dampak negative penggunaan yang salah gangguan emosional, tidak peduli, hidup tidak produktif, malas. Cara sederhana supaya survive ( tidak mudah baper ) selalu berfikiran positif, memiliki mental yang Tangguh, mengubah mindset celaan orang lain bukanlah celaan melainkan motivasi
Membuat cara berfikir kita berubah, memberikan situs yang dapat dibuka untuk pelajaran
Narasumber kedua yaitu Bapak Muhaimin, S.IP., MA menyampaikan materi pada pukul 09.40 Beliau adalah seorang CEO Nextup ID. Materi yang disampaikan berjudul “ Tips Internet Sehat ”, beliau menyampaikan bukan ilmu yang datang kepadamu, tapi kamulah yang seharusnya kamu datang menjemput ilmu. INSAN Internet sehat dan aman, program dari pemerintah Indonesia yang di canangkan oleh Kominfo. Untuk Internet sehat dan aman kita harus menyaring konten-konten bermuatan negative. Persoalan dan tantangan adalah perubahan perilaku, kriminalitas, kejahatan. Dampak negative memakai internet konten ponografi, perjudian online, persebaran informasi/berita palsu, cyberbulling, cybercrime, pencurian identitas, kecanduan.
Membangun keamanan digital bagi pengguna Internet yaitu : 1. Mengamankan perangkat digital, pengamanan identitas digital, waspadai penipuan, memahami rekam jejak digital, memahami keamanan digital bagi anak. 2. Ketahui aset akun yaiu : perangkat, aplikasi, akun. 3. Buat password yang kuat 4. Gunakan 2 FA (2 faktor authentication). 5. Kode OTP. 6. Hindari penggunaan wifi public. Tips internet yang sehat sebelum memposting kita harus mencek benarkah berita yang akan kita posting, tidak menyakiti perasaan orang lain, ilegalkah apa yang kita post, pentingkah yang akan di posting, memakai Bahasa yang santun. Penggunaan Bahasa dalam dunia digital di perhatikan harus sopan, jelas dan padat, menunjukkan karakter diri tidak negative, jujur, menginspirasi dan berita tidak hoaks.
Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Ibu Septiani, S.Pd., pada pukul 10.00. Beliau selaku Guru Bahasa Inggris SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Materi yang disampaikan adalah “ Berbahasa Yang Baik dan Beretika di Internet “ beliau menyampaikan berdasarkan riset kesopanan nitezen Indonesia paling buruk. Perilaku negative di dunia daring : menyebarkan berita hoaks, ujaran kebencian, pornografi, pencemaran nama baik, penyebaran konten negative, cyber bullying, perjudian online. Banyaknya kasus bisa terjadi pada kita tidak mengedepankan Netiket, sehingga apa yang di publikasikan menjadi boomerang bagi diri sendiri.
Netiket yaitu tata krama dalam menggunakan internet. Perilaku pelajar yang sesuai netiket adalah : ingatlah akan keberadaan orang lain di dunia online, tidak melakukan hal yang dapat merugikan para pengguna internet lainnya, memberi saran dan komentar yang baik, hormati privasi orang lain, tidak melakukan seruan yang tidak baik. Para pelajar hindari peraku ini karna tidak sesuai dengan etika. Ingat daring? Ingat SIKKAT? SIKKAT adalah Sikap Intregitas kesadaran kebajikan Tanggung jawab.
Materi keempat disampaikan oleh Sari Dewi, SPd. selaku Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Pemaparan dimulai pada pukul 10.19. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “ Budaya bertutur di Dunia Digital ”, beliau menyampaikan budaya digital sejatinya merupakan hasil olah pikir , kreasi, dan cipta karya manusia berbasis tehnologi internet. manusia harus beradaptsi dengan dunia sekitarnya mau tidak mau, ada hal-hal tradisional masih di butuhkan. Indonesia maju kualitas SDM yang menjunjung tinggi dengan akhlak mulia, tingkah laku membentuk budaya, budaya yang akan turun temurun kepada anak kita. Akhlak secara termonologi tingkah laku seseorang yang di dorong oleh keinginan secara sadar. Penyebab nitizen tidak keren yaitu ketidak pastian, kondisi ekonomi, respon rasa frustasi, korban nitizen lain, belum sepenuhnya cakap digital.
Etika digital yaitu komunikasi sopan, menciptakan sajian positif, menghindari provokasi, tanpa hoaks, melindungi hak cipta. Jarimu menentukan masa depanmu, salah mengetik komen atau menshare yang seharusnya tidak di share akan berpengaruh pada diri kita. Budaya digital adalah perubahan, kita harus berubah dalam produktifitas, melalui adaptasi namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Membangun mental yang sehat adalah keadaan ketika individu merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional maupun secara sosial. Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri umumnya sehat secara mental.
Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.
-
Juliana memberikan pertanyaan kepada Medhanika Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom
Q : Sebagai orang tua susah mengajak anak-anak pelajaran online, bagaimana solusi orang tua agar anak senang dalam pelajaran jarak jauh?
A : Manusia merupakan unik dan tidak ada yang sama tidak boleh membandingkan dengan yang lain, orangtua menggali kemampuan anak kinestetik dan tidak bisa diam atau visual. Dapat membuat game yang berhubungan dalam pelajaran agar anak tidak bosan. Orang tua jangan menjudge anak dengan perkataaan yang tidak baik karna akan menjadi doa.
-
Ria Pulungan memberikan pertanyaan kepada Muhaimin, S.IP., MA
Q : Adakah Lembaga yang yang menaungi penyebar hoax bagi pelaku di bawah umur?
A : Ada Lembaga seperti KPAI untuk perlindungan anak-anak, karena banyak yang tidak memahami apabila di daerah berbahasa yang dianggap biasa namundi daerah laih berbeda penerimaannya. Saat ini sudah ada
-
Aura Rabbani memberikan pertanyaan kepada Septiani, S.Pd.
Q : Bagaimana cara kita mengatasi orang-orang yang melakukan cyberbulling?
A : Media sosial tidak bisa langsung pemblokiran data, apabila dapat di laporkan kepada pihak kepolisian, maka akan memeriksa kebenarannya dan apabila ada investigasi kesalahan maka akan di blokir media sosialnya dan di proses secara hukum.
-
Rahmat memberikan pertanyaan kepada Sari Dewi, SPd.
Q : Bagaimana penggunaan media sosial untuk pembelajaran di dunia digital ?
A : Kita adakan sosialisasi yang sudah di lakukan oleh pemerintah, hal-hal yang disampaikan kepada anak-anak sudah terkonsep, maka sebagai guru akan memberikan contoh-contoh yang baik dan terus belajar beradaptasi pada situasi saat ini.
Sesi tanya jawab selesai pada pukul 11.00. moderator kembali memanggil key opinion leader kita @tomrist_ apabila ada berita saring sebelum sharing, konfirmasi dahulu dengan platform berita yang resmi, jejak digital akan selalu ada maka harus lebih berhati-hati karena dampaknya akan berlaku beberapa waktu yang akan datang. Menggali potensi kemampuan apa yang kita miliki untuk di kembangkan untuk menjadi influencer jangan hanya sebagai follower.
Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai 11.14, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.25 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!