Webinar Literasi Digital: Tantangan dan Peluang PJJ Saat Pandemi
RIAUMANDIRI.CO, DUMAI - Webinar literasi digital pada pagi ini, Sabtu, 21 Agustus 2021 dimulai pukul 09.00 yang dibuka oleh moderator, Sonaria. Moderator membuka acara dengan salam, tagline webinar literasi digital “Salam Literasi Indonesia Makin Cakap Digital”, dan doa bersama. Moderator menyapa para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Tema pada pagi ini adalah “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemi COVID-19”. Moderator memersilahkan seluruh peserta webinar untuk berdoa dan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Acara selanjutnya, para narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta mendengarkan sambutan dari keynote speech yaitu, Samuel A. Pangerapan selaku Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo.
Dilanjutkan dengan moderator menyapa key opinion leader, Tysa Novenny selaku designer. Moderator berbincang dengan key opinion leader pada pukul 09.16.
Tysa Novenny: Untuk pekerjaan sekarang, saya lebih sering menggunakan Zoom. Untuk PJJ anak saya, ia menggunakan Zoom dan juga Classroom.
Moderator melanjutkan dengan membacakan tata tertib selama berjalannya webinar literasi digital. Setelah membacakan tata tertib, pukul 09.24 narasumber pertama yaitu, Anwar Sadat, S.T, M.T membawakan materi. Beliau adalah seorang Praktisi dan akademisi TIK. Materi yang disampaikan adalah “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemi COVID-19”.
Summary: Transformasi belajar dimulai pada Mastery Based Education, Competency Based Education, Outcomes Based Education. Sedangkan belajar pasca pandemi berpusat pada siswa, fleksibel, dan jelas.
Kompetensi digital sendiri berisi literasi informas, idata, komunikasi, kolaborasi, kreasi, konten digital, aman, dan problem solving. Model pembelajaran online MOOC, SPOC, synchronous, dan asynchronous.
Transformasi belajar dimulai pada Mastery Based Education, Competency Based Education, Outcomes Based Education. Sedangkan belajar pasca pandemi berpusat pada siswa, fleksibel, dan jelas.
Cerdik era internet mengharuskan pintar, populer, serta produktif. Keahlian pelajar seperti mencari informasi maupun data, memilah informasi serta data, menyusun informasi juga data, mengolah menjadi pengetahuan dan menyebarkan pengetahuan.
Konten merupakan Semua pesan dan informasi di dunia media digital, baik yang berbentuk visual, video, pres relese, blogpost, dan lainnya.
Ciri-ciri konten bagus:
-
Mendidik
-
Menghibur
-
Membujuk
-
Mengisahkan cerita
-
Shareworthy
-
Seacrhable
Pemaparan selesai pada pukul 09.48 WIB.
Narasumber kedua yaitu, M. Isrok Nugroho, S.P, M.Si menyampaikan materi pada pukul 14.52. Beliau adalah seorang Project manager . Materi yang disampaikan berjudul “Tips dan Pentingnya Internet Sehat”.
Summary: Tips internet sehat dan aman harus menghindari mengunduh tanpa izin, jangan membagikan foto ke orang yang tidak dikenal, jangan memberikan informasi pribadi, simpan password, dan ceritakan pengalaman pada orang dewasa di sekitar.
Internet sehat adalah aktifitas internet yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna internet secara kriteria umur, profesi, dan keyakinan yang bertujuan adanya konten yang pas juga tidak melanggar aturan hukum cyber yang berlaku.
Namun masih saja terdapat konten-konten negatif, contohnya; pornografi, pelanggaran hak paten, kekerasan, malware, perjudian, penipuan, narkoba, radikalisme, terorisme, SARA, ujaran kebencian dan hoax.
Internet sehat berlandaskan pada SK MENKOMINFO No. 28/KEP/M/Kominfo/1/12009 tentang tim sosialisasi internet sehat. Istilah internet sehat awalnya dicetuskan oleh ICT Watch tahun 2002, program-program yang dilakukan mengdepankan kebebasan berekspresi di internet secara aman dan juga bijak.
Cerdas digital meliputi:
-
Kritis
-
Keamanan
-
Kreativitas
-
Kolaborasi
Tips internet sehat dan aman harus menghindari mengunduh tanpa izin, jangan membagikan foto ke orang yang tidak dikenal, jangan memberikan informasi pribadi, simpan password, dan ceritakan pengalaman pada orang dewasa di sekitar.
Pemaparan oleh narasumber kedua selesai pada pukul 10.12 WIB.
Materi selanjutnya disampaikan oleh narasumber ketiga yaitu Drs. Dian Dini pada pukul 10.18. Beliau selaku Kepala sekolah SMKN 1 Dumai. Materi yang disampaikan adalah “Digital Ethics”.
Summary: Etika digital harus diterapkan, karena dalam ruang digital kita akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural sehingga sangat mungkin pertemuan secara global tersebut akan menciptakan standar baru tentang etika.
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
Etika digital harus diterapkan, karena dalam ruang digital kita akan berinteraksi, dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural sehingga sangat mungkin pertemuan secara global tersebut akan menciptakan standar baru tentang etika.
Agar tidak terjadi masalah dalam unggahan, ada baiknya memerhatikan dua hal, yaitu memiliki rasa empati dan perlakukan orang lain sama seperti apa kita ingin diperlakukan.
Kita akan memahami bahwa media digital seperti sekeping mata uang, kebebasan berekspresi dan informasi di satu sisi dan pelanggaran privasi di sisi lain. Kedua sisi itu harus dipahami dan digunakan dalam jangkauan tertentu sehingga tidak merugikan diri sendiri dan pihak lain
Dampak etiket terhadap kelas virtual:
-
Menghindarkan miskomunikasi
Tanpa adanya ekspresi fisik, berkomunikasi secara online bisa menyulitkan. Dengan bersikap hormat, kita bisa memahami sesama dan pelajaran dengan baik.
-
Memperkaya pengalaman belajar
Pembahasan bisa tetap fokus hanya jika kita semua berperilaku sopan dan saling menghormati.
-
Membentuk komunitas pelajar
Kolaborasi dan kerja sama itu penting, apalagi di masa pembelajaran jarak jauh seperti sekarang. Bekerja sama dan saling membantu itu baik untuk kita semua.
Pemaparan oleh narasumber ketiga selesai pada pukul 10.33 WIB.
Materi keempat disampaikan oleh Muslim Hadi selaku Founder digital culture Institute. Pemaparan dimulai pada pukul 10.37. Materi yang disampaikan oleh narasumber keempat berjudul “Literasi Digital”.
Summary: Pendidikan merupakan instrumen paling serius dan menjadi sorotan utama masing-masing negara. Kemajuan sebuah negara sering kali diukur dari tingkat kualitas pendidikanya. Semisal Filandia, negara ini dalam kurun 10 tahun terakhir mejadi perhatian global karena keberhasilannya merubah dan mentransformasikan konsep dan aplikasi pendidikannya.
Era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman dimana semua kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi. Bisa juga dikatakan bahwa era digital hadir untuk menggantikan beberapa teknologi masa lalu agar jadi lebih praktis dan modern.
Budaya digital merupakan hasil olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia berbasis teknologi internet. Perkembangan budaya digital sangat ditentukan oleh penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dampak positif media sosial adalah sebagai media penyebaran informasi maupun komunikasi, sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas,sosial, memperluas jaringan pertemanan, dan pembelajaran jarak jauh. Sedangkan untuk dampak negatifnya yaitu kejahatan dunia maya atau cyber crime, melemahkan dan menurunkan sensitifitas.
Pendidikan merupakan instrumen paling serius dan menjadi sorotan utama masing-masing negara. Kemajuan sebuah negara sering kali diukur dari tingkat kualitas pendidikanya. Semisal Filandia, negara ini dalam kurun 10 tahun terakhir mejadi perhatian global karena keberhasilannya merubah dan mentransformasikan konsep dan aplikasi pendidikannya.
Etika dalam Pembelajaran daring:
-
Peserta didik tepat Waktu dalam mengikuti pembelajaran
-
Menggunakan Bahasa yang baik dan Sopan dalam kegiatan Pembelajaran
-
Berpenampilan rapih dan sopan ( apabila melakukan tatap muka Virtual )
Pemaparan oleh narasumber keempat selesai pada pukul 15.57 WIB.
Setelah sesi pemaparan materi bersama para narasumber selesai, moderator beralih ke sesi tanya jawab dan diskusi antara penanya dan narasumber. Ada empat penanya yang sudah terpilih dan berhak mendapatkan e-money untuk yang beruntung.
-
Zidane memberikan pertanyaan kepada Anwar Sadat, S.T, M.T
Q : Bagaimana cara agar pola pikir masyarakat yang kritis-kreatif ini dapat berhasil dibangun?
A : Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Intinya kita harus bisa menggunakan internet dengan bijak.
-
Giovanni memberikan pertanyaan kepada M. Isrok Nugroho, S.P, M.Si
Q : Bagaimana kiranya hal yang harus dilakukan agar generasi muda tidak terpaku kedalam penggunaan media internet dan bersaing dengan perkembangan globalisasi?
A : Kita bisa setting di gawai kita terkait akun media sosialnya, sehingga kita sebagai orang tua tahu apa yang di-posting maupun di-upload di media sosial.
-
Hijjatul memberikan pertanyaan kepada Drs. Dian Dini
Q : Bagaimana seseorang dapat dikatakan beretika dalam dunia digital, dan juga seseorang dapat dikatakan tidak beretika dalam dunia digital?
A : Mereka harus paham akan pembatasan di dunia digital.
-
Sultan memberikan pertanyaan kepada Muslim Hadi
Q : Adakah tips yang dapat dibagikan agar penggunaan internet ini menjadi berimbang tidak OverUsing terhdap gadget sehingga menciptakan budaya digital yang bijak digital?
A : Kita harus meminimalisir hal-hal tersebut agar tidak over using.
Sesi tanya jawab selesai pada pukul 11.18. Moderator kembali memanggil key opinion leader Tysa Novenny. Beliau menyampaikan dengan aplikasi yang ada sekarang, membantu anaknya untuk melaksanakan PJJ menjadi lebih mudah.
Setelah berbincang-bincang dengan key opinion leader selesai, moderator memberikan kesimpulan dari pemaparan materi-materi webinar sesi pagi ini dan mengumumkan enam pemenang lainnya yang berhasil mendapatkan voucher e-money sebesar Rp. 100.000. Moderator mengucapkan terima kasih kepada keempat narasumber, key opinion leader, dan seluruh peserta webinar. Pukul 11.33 webinar literasi digital hari ini selesai, moderator menutup webinar ini dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital!