Anggaran Minta Lebih, Makanan Atlet Riau Tak Sesuai Standar Jadi Sorotan
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Makanan atlet yang tengah melakukan training center (TC) di komplek Labersa Pekanbaru terus jadi sorotan. Pasalnya, persiapan menuju PON di Papua itu dinilai harus dilaksanakan sungguh-sungguh, termasuk dari segi nutrisi atlet. Bukan malah asal-asalan dan menyuguhkan makanan yang tidak sesuai standar.
Apalagi, diketahui dari penuturan Anggota Komisi V DPRD Riau, Ade Hartati, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Riau adalah salah satu lembaga yang tidak mau anggarannya dikurangi. Bahkan, justru minta ditambah.
"Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi KONI untuk meminimaliskan makanan atlet. Karena dari rapat anggaran kemarin mereka minta lebih," ujarnya, Senin (13/9/2021).
"Bahkan kabarnya Pak Gubernur juga mengkonsolidasi CSR perusahaan di Riau untuk mendukung KONI dan atlet menuju PON di Papua," tambahnya.
Ade mengatakan, pada tahun lalu anggaran untuk KONI sebesar Rp40 miliar lebih. Kemudian diminta untuk diturunkan jadi Rp35 miliar, sehingga ada dana refocusing sebesar Rp5 miliar. Namun, KONI tidak mau.
"Tahun lalu itu kita mau stop di Rp35 saja. Rp5 miliarnya akan kita alihkan ke tempat lain. Tapi mereka (KONI) tidak mau. Jadi sekarang ini 40 tambah 5, ya anggaran untuk mereka Rp45 M," jelas Ade.
Sementara, dikutip dari Cakaplah, menu atlet angkat berat pada Minggu (12/9/2021) adalah ayam semur, ikan sambal tongkol, tempe goreng, gulai pucuk ubi dan 1 buah jeruk berukuran kecil.
Bagi atlet angkat berat, menu tersebut masih jauh dari kata cukup. Hal ini karena atlet angkat berat membutuhkan asupan protein yang lebih banyak dibandingkan dengan atlet lainnya.
Salah seorang atlet yang saat ini menjalani TC di Labersa, SR mengatakan bahwa sejak pertama mengikuti TC, untuk menu yang disiapkan memang masih jauh dari standar.
"Saya kebetulan masuk TC ini sejak hari Selasa lalu, dan sampai saat ini menu makanan yang disiapkan panitia masih sangat jauh dari yang kami butuhkan," ujar SR.