Belajar Tatap Muka Digelar, Pengamat Minta Sekolah Perhatikan Hal Ini
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Ketua Asosiasi Akademisi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia, Wilayah Riau yang juga Pengamat Pendidikan Riau, Afrianto Daud, mengomentari terkait pelaksanaan sekolah tatap muka terbatas yang akan dilaksanakan pada 9 September besok. Menurutnya, sekolah harus menyesuaikan dengan petunjuk SKB 4 Menteri.
"Sebenarnya, sekolah sudah mempersiapkannya cukup lama. Jadi saya lihat sekolah-sekolah kita paham apa yang harus dilakukan. Terutama soal kesehatan, memang harus sesuaikan dengan petunjuk SKB 4 Menteri," ujarnya, Selasa (7/9/2021).
Dijelaskan Afrianto, jika mengacu pada pedoman kementerian yang sudah diterbitkan, ada banyak aspek yang harus dipenuhi, salah satunya peran orang tua terhadap pelaksanaan tatap muka ini.
"Kalau kita balik ke pedoman kementerian, selama pandemi ada aturan yang harus diperhatikan. Di sini kerja sama tidak hanya dari sekolah tapi juga orang tua, misalnya orang tua wajib mengantar anaknya ke sekolah. Kalau bisa jangan dibiarkan pakai ojek atau publik transportasi. Pastikan anaknya sehat, kalau sekiranya sakit jangan dipaksa ke sekolah. Kalau bisa anak dibekali makanan, jangan biarkan mereka jajan sembarangan karena kita tidak tahu keadaan di luar sana, apalagi di masa pandemi seperti ini," jelasnya
Afrianto juga meminta pihak sekolah agar berkoordinasi dengan puskesmas terdekat. Ini bertujuan agar anak yang sakit ditangani langsung oleh pihak kesehatan. Selain itu, ia juga meminta pihak sekolah tidak lalai terhadap protokol kesehatan.
"Kalau sekolah yang menyediakan, takutnya sekolah enggak mampu menangani," ungkapnya.
"Yang harus saya ingatkan, kebiasaan kita kadang disiplin di awal saja. Tapi dua, tiga hari berikutnya lalai. Jangan sampai setelah satu minggu berlalu, kita enggak disiplin lagi. Sekolah harus konsiten menerapkan protokol kesehatan itu," tambahnya.
Sementara itu, menyingging soal tingkat level PPKM yang bisa naik turun, Afrianto berharap masyarakat sama-sama berkontribusi menjalankan aturan yang sudah ditetapkan, karena bisa memicu kenaikan tingkatan level yang berimbas kepada pembatasan kegiatan masyarakat.
"Nah, agar tidak terjadi kenaikan level (PPKM) kembali, ya kita sama-sama bekerja sama lah. Menjalankan aturan yang ada dan menerapkan prokes. Memang saat ini kondisinya turun level tapi kita masih perang. Kita belum menang hanya suasananya agak sedikit lebih baik. Jangan sampai karena mal sudah dibuka, kita jadi lalai. Satpol PP juga harus rutin turun ke tempat keramaian untuk pengawasan," tegasnya
Selain itu, Afrianto juga berharap agar proses vaksinasi terus digencarkan. Sebab, bila ditinjau di lapangan, vaksinasi di Kota Pekanbaru masih terbilang rendah.
"Yang terpenting juga program vaksinasi. Ini juga harus terus digencarkan. Dalam konteks Covid, ada yang namanya herd immunity atau kekebalan kelompok. Nah, kekebalan kelompok itu kan butuh syarat, yaitu sudah divaksinansi di angka 80 persen. Jadi bagaimana pemerintah dan masyarakat untuk saling mendorong, karena kita masih cukup jauh untuk mencapai itu," tutupnya.