Jejak Irjen Eko: Kena Prank Rp2 T hingga Dicopot Kapolri
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merotasi sejumlah perwira tinggi (Pati) di lingkungan Korps Bhayangkara. Salah satunya, Inspektur Jenderal (Irjen) Eko Indra Heri yang dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).
Keputusan itu tertuang dalam Surat telegram bernomor ST/1701/VIII/KEP./2021. Dia ditempatkan sebagai Korsahli Kapolri dan digantikan oleh Kapolda Sumbar, Irjen Tomi Harmanto
Dia sebelumnya terlibat dalam polemik hibah Rp2 Triliun sumbangan dana penanganan Covid-19 di wilayah tersebut dari keluarga Akidi Tio. Sumbangan itu hingga saat ini tak pernah terealisasi. Sebagian masyarakat menyebut bahwa atraksi yang diperlihatkan Kapolda Sumsel dan Akidi Tio itu layaknya prank nasional.
Mabes Polri pun mengirim tim pemeriksa internal untuk melakukan pemeriksaan dan pendalaman terhadap Eko yang berada di Sumatera Selatan. Pemeriksaan rampung pada penyusunan laporan dibuat untuk diserahkan kepada Kapolri.
Namun demikian, hingga saat ini belum ada keterangan utuh dari Mabes Polri terkait hasil dari pemeriksaan internal yang telah dilakukan tersebut.
Pati Polri yang lahir di Palembang, 23 November 1964 itu merupakan sosok yang berpengalaman dalam bidang SDM. Sebelum menjabat sebagai Kapolda di tempat kelahirannya, dia merupakan Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia.
Dari informasi yang dihimpun, Eko merupakan lulusan Akpol 1988. Dia mengawali karir perwiranya sebagai Kasat I/Pidum Dit Reskrim Polda Sumsel pada 2003. Kemudian, dia ditempatkan sebagai Kapolres di beberapa tempat, yakni Lahat pada 2005 dan Kapolres Demak pada 2007.
Kemudian, dia mulai banyak bertugas sebagai punggawa SDM di Polri. Misalnya, pada 2011 dia menjabat sebagai Karo SDM Polda Lampung. Kemudian, Analis Kebijakan Madya bidang Watpers SSDM Polri pada 2012.
Selang setahun kemudian, dia ditempatkan sebagai Kabagpenkompeten Robinkar SSDM Polri. Karirnya masih berkembang, pada 2014 dia menjabat sebagai kabagren Rojianstra SSDM Polri.
Hingga akhirnya ia pecah bintang dan menjadi Brigadir Jenderal pada 2017 ketika dipercaya sebagai Karobinkar SSDM Polri. Kemudian, pada 2018 dia dipromosikan menjabat sebagai Asisten SDM Kapolri. Jabatan ini membuat dirinya berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) alias bintang dua. Kemudian, dia ditempatkan sebagai Kapolda Sumsel pada 2020.
Selain berkarir di Korps Bhayangkara, dia juga merupakan seorang profesor yang menjadi guru besar di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK). Dia resmi dikukuhkan pada 21 Juni 2021.