Terlambat Vaksin Kedua, Efektifkah?
RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Demi menekan penyebaran virus corona, vaksinasi Covid-19 harus disuntikkan dua kali agar lebih efektif. Pasalnya, dengan lebih dari satu dosis vaksin, tubuh diperkirakan akan lebih baik dalam mempelajari virus dan diharapkan mampu menangkal infeksi.
Selain itu, penyuntikan vaksin sendiri juga ditujukan untuk memicu imun tubuh memproduksi antibodi spesifik sehingga siap untuk menghadapi virus di masa mendatang.
Sementara untuk vaksinasi tahap dua berfungsi untuk memperkuat imun yang sebelumnya sudah terbentuk.
Penyuntikan vaksin Covid-19 memiliki interval waktu yang telah ditentukan, tergantung jenis vaksin dan kondisi kesehatan seseorang.
Lalu, apa jadinya jika penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua terlambat dilakukan? Apakah akan memengaruhi efektivitasnya?
Menurut Kemenkes, keterlambatan dalam penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua tidak akan berdampak pada efektivitas vaksin sebelumnya.
"Keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama sehingga antibodi masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus Covid-19," ujar Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi Kemenkes, Kamis (5/8/2021).
Siti menuturkan, untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis satu ke dosis kedua adalah 28 hari, sementara vaksin AstraZeneca dua sampai tiga bulan. Sementara bagi penyintas dapat divaksin setelah tiga bulan dinyatakan sembuh.
Untuk penyintas yang sudah mendapatkan vaksin dosis satu sebelum dinyatakan positif, maka bisa melanjutkan vaksinasi dosis kedua setelah sembuh tiga bulan. Tidak perlu mengulang.
Kemenkes juga tidak menutup kemungkinan jika dalam penyelenggaraan vaksinasi dosis dua mengalami keterlambatan, sebab dalam pelaksanaannya terkadang dihadapi oleh tantangan di tengah jalan.
"Tidak menutup kemungkinan terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan vaksinasi, termasuk untuk penyuntikan dosis kedua yang saat ini sedang terjadi di beberapa daerah dikarenakan ketersediaan vaksin," pungkasnya.