Penumpukan Pengendara di Jalur Tikus Disebut Efek Buruk PPKM Level 4
RAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Rabu (4/8), sudah memasuki hari kedua pascaperpanjangannya.
Berbagai macam bentuk pengawasan dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru agar penerapan PPKM Level 4 ini berjalan dengan optimal.
Pembatasan ini diterapkan sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di Kota Pekanbaru. Sebab, setiap harinya angka penambahan masih di atas 500 pasien yang terkonfirmasi.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menilai upaya pembatasan ini tidak berdampak baik, bahkan angka pasien terkonfirmasi justru menunjukkan peningkatan.
Hal itu diutarakan oleh Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono. Dia tahu bahwa penerapan ini kebijakan dari pemerintah pusat, namun seharusnya Pemko Pekanbaru menyesuaikan dengan kondisi daerah.
"Daerah seharusnya mengevaluasi seperti apa (kondisi). Sama kita lihat dan sama kita rasakan, penyekatan itu tidak efektif," tegas Ketua Komisi IV DPRD itu.
Tidak efektif yang dimaksud Sigit ialah terjadi penumpukan baru akibat dari penyekatan ataupun pengendara mencari jalan alternatif lain untuk sampai tujuan. Penumpakan itu, katanya, berpotensi menyebarkan Covid-19.
"Jalan (protkol) disekat, tapi masih ada juga jalan lain, dan akhirnya menjadi penumpukan. (Penyekatan) mengganggu aktivitas masyarakat yang mencari makan," jelasnya.
Sementara itu, seorang ojek online menyebut bahwa dirinya merasakan dampk 'keribetan' dari penyekatan jalan. Kebijakan itu sedikit membuat dirinya kewalahan.
"Saya ojek online, yang kerjanya di jalanan. Kalau jalan disekat, tentu saya dan teman-teman tambah payah. Harus muter-muter dulu untuk ngehindari ini (penyekatan)," kata Rudi saat ditemui di jalur tikus penyekatan.
Apalagi, penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas diberlakukan sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Di waktu tersebut merupakan jam kerja para driver ojek online.
"Mau gimana lagi, bang. Sebenarnya mau sih menuruti aturan di rumah saja, tapi tak keluar tak ada penghasilan pulak. Semoga ada evaluasi yang baguslah jika mau diperpanjang," singkatnya.