RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Pekanbaru akan meninjau limbah medis dari rumah sakit, klinik, serta posko-posko tes antigen yang ada di Pekanbaru.

"Kami sudah koordinasi dan surati Dinas Kesehatan tentang sampah medis yang dilakukan posko tes antigen yang ada di jalanan Pekanbaru, terutama yang di bandara (Bandara Sultan Syarif Kasim II). Kami akan turun nanti dan mengecek tentang limbah medisnya. Nah, ini yang di jalan-jalan ini sudah ada izin kerja samanya dengan pihak pengelola limbah medis atau belum, akan kami cek nanti," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas LHK Kota Pekanbaru, Marzuki, kepada Haluan Riau, Selasa (27/7/2021).

Hal ini dilakukan karena limbah medis ini, menurutnya setiap rumah sakit dan klinik sudah ada yang menangani terkait limbah medis mereka.

"Sekarang ini, yang di tepi-tepi jalan ini, dari rumah sakit atau perorangan. Kalau itu kan belum tahu kami siapa transporternya. Kalau limbahnya ini nanti tidak terkendali, akan kami proses," ujarnya.

Saat ini, Marzuki mengatakan DLHK Pekanbaru sudah rapat tim untuk meninjau limbah medis dari setiap pihak yang berkaitan dengan masalah tersebut. 

"Ini nanti akan kami tertibkan. Nanti Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran akan langsung turun ke lapangan untuk memantau. Karena setiap rumah sakit sudah ada tranporter untuk mengangkut limbah medis. Untuk yang tidak ada transporter pengangkut limbah medisnya nanti kita berikan sanksi atau hukuman," tambahnya.

Saat ini, Marzuki menilai sampah medis dari rumah sakit dan klinik masih terkendali dikarenakan limbah tersebut memang dikelola oleh pihak rumah sakit.

Sementara itu, mengenai limbah medis dari masyarakat, khususnya masker, ia mengimbau agar masyarakat lebih selektif dalam menempatkan sampah masker ke tempat khusus masker yang disediakan di ruang publik.

"Sampah masker ini kan limbah B3. Itu termasuk sampah domestik. Nanti masyarakat juga akan kami tertibkan agar membuang sampah masker di tempat pembuangan sampah agar nanti bisa diangkut oleh petugas kami ke tempat pembuangan akhir (TPA)," tutupnya. 

Reporter : Taufik Mulia Harahap

Editor : M Ihsan Yurin