Warga Pekanbaru Marah Saat PPKM Level 4 Diberlakukan
RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Hari ini Kota Pekanbaru resmi diberlakukan PPKM level 4. Kebijakan ini direkomendasikan pemerintah pusat akibat penyebaran Covid-19 di kota ini dinilai makin tidak terkendali.
Salah satu warga Pekanbaru, Adrian Eka khawatir PPKM level 4 membuat pedagang yang hidup dari hasil berjualan merasa was-was dan takut dibubarkan. Ia juga mengeluh karena pemerintah yang tak kunjung menyelesaikan masalah pandemi ini.
"Ribet, udah kayak mie pedas pake level, padahal sama aja inti aturannya. Kalau aku kasihan sama pedagang kecil yang hidupnya bergantung dengan hasil jualannya. Kalau mau jualan sekarang udah seperti maling, siaga lihat kiri kanan, takut dibubarkan," katanya.
"Udah berapa tahun negara ini dilanda Covid-19. Segitu banyaknya orang pintar di Indonesia, masa enggak bisa terselesaikan masalah virus ini? Enggak usah sikit-sikit bilang masyarakat bandel. Bagaimana masyarakat enggak jengkel kalau 1 tahun bukannya makin hilang Covid-19 ini, malah makin luas peyebarannya," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Riau, Nofrizal mengaku pandemi Covid-19 berdampak hebat terhadap semua industri dan sektor ekonomi, terutama perhotelan.
"Semenjak Covid-19 semua usaha termasuk hotel berdampak. Kalau kita hitung secara global berkisar 40 atau 30% lah penurunan pendapatannya," ucapnya kepada Haluan Riau, Minggu (26/7/2021).
"Kalau hotel ditutup, kayanya kemungkiananya jauh. Hanya saja orang yang datang ke hotel berkurang. Hotel kan kebutuhan untuk orang yang dalam perjalanan. Kalau hotel tutup nanti orang tidur di mana? Hotel ini kan termasuk usaha esensial yang sangat dibutuhkan. Termasuk bahan makanan, itu juga tidak boleh tutup," tambahnya.