Langkah Badrodin Bakal Mulus
JAKARTA (HR)-Langkah calon tunggal Kapolri Komjen Badrodin Haiti menjadi orang nomor satu di lembaga Kepolisian RI, diprediksi bakal mulus. Hal itu setelah seluruh fraksi di Komisi III DPR mengisyaratkan dapat menerima pengangkatan Badrodin Haiti selaku Kapolri.
"Seluruh fraksi sepakat, tinggal mekanismenya saja karena pandangan yuridis dari masing-masing anggota beda. Jadi, kami samakan dan setarakan," ungkap Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsudin, usai pleno Komisi III DPR, Rabu (15/4).
Seperti telah direncanakan sebelumnya, pada hari ini (Kamis, 16/4) Komisi III DPR RI akan menggelar uji kelayakan terhadap Komjen Badrodin Haiti sebagai calon tunggal Kapolri.
Terkait hal ini, Aziz berharap berharap uji kelayakan ini secepatnya diselesaikan. Sebab, sudah terlalu lama Polri tidak memiliki pucuk pimpinan komando.
Makanya, setiap fraksi di Komisi III bisa merumuskan pandangannya usai tahapan uji kelayakan. Kemudian, hasil kesepakatan Komisi III akan dibawa ke pimpinan DPR yang selanjutnya dibahas di rapat pengganti Bamus untuk menentukan waktu paripurna.
"Saya harapkan (fit and proper tes) besok selesai karena jangan terlampau lama. Ini karena dalam posisi Indonesia tak punya kepala polisi makanya saya beri kesempatan anggota untuk rumuskan pandangan di fraksi masing-masing," tambahnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan pekerjaan Komisi III masih panjang, karena setelah uji kelayakan, masih ada agenda Perppu Plt Pimpinan KPK yang mesti dibahas.
Terkait usulan agar surat persetujuan Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri dicabut, ia mengatakan hal ini juga kemungkinan akan dibahas dalam pleno hari ini. Ia mengakui, sempat menjadi silang pendapat antaranggota Komisi III dalam rapat pleno.
Pasalnya, ada pandangan Komjen Budi hanya ditunda, dan bukan diganti oleh Komjen Badrodin.
"Beberapa anggota ada keberatan untuk cabut persetujuan Komjen Budi Gunawan. Tadi, ada silang pandangan. Disepakati masing-masing anggota koordinasi dengan fraksi masing-masing," tuturnya.
Datang Bertamu
Sementara itu, pada Rabu siang kemarin, anggota Komisi III DPR mendatangi kediaman Badrodin Haiti di Jalan Muhammad Kahfi I, Nomor 34, RT07/RW 04, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kunjungan itu merupakan bagian dari uji kelayakan dan kepatutan Badrodin selaku calon Kapolri.
"Alhamdulilah, dalam tanya jawab tadi sudah mendapatkan respons positif. Mudah-mudahan bisa memperlancar tes yang besok pagi akan saya lakukan," ujar Badrodin.
Sedangkan Ketua Komisi III DPR RI Aziz Syamsudin mengatakan, pihaknya akan mengupayakan proses pemilihan Kapolri berjalan dengan cepat. Pandangan setiap fraksi di Komisi III DPR akan dirangkum dalam sebuah kesimpulan yang kemudian disampaikan dalam rapat paripurna yang akan digelar sebelum 20 April 2015.
"Insya Allah kami selenggarakan tidak lebih dari tanggal 20 bulan ini sesuai ketentuan Pasal 11 UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Polri," kata dia.
Pada acara silaturahim hari ini, rombongan Komisi III disambut Badrodin yang didampingi istrinya, Tejaningsih, serta dua putranya yaitu Farouk Ashadi Haiti dan Fakhri Subhana Haiti. Hal yang diperbincangkan dalam pertemuan itu hanya topik-topik ringan. Badrodin dan keluarganya menceritakan keseharian mereka.
Dalam kesempatan itu, istri Badrodin, Tejaningsih, bercerita mengenai latar belakang keluarganya. Ia bercerita mengenai anaknya yang pertama, Farouq, yang kini telah mengikuti jejak ayahnya menjadi polisi. Setelah itu, ia bercerita mengenai anak keduanya yang memilih menjadi seorang ahli farmasi.
"Anak saya ingin menjadi farmasi karena melihat saya pernah sakit beberapa waktu lalu," ujarnya.
Sedangkan putra sulung Badrodin Haiti, Farouk Ashadi Haiti, yang juga berprofesi sebagai polisi dengan pangkat Inspektur Dua, mengaku berbagai isu miring kerap menerpanya. Di antaranya, ia menerima perlakuan spesial dari atasan, menggunakan fasilitas ayahnya dan berbagai isu lainnya.
Perwira Akademi Kepolisian angkatan 2012 itu mengaku menanggapi santai isu-isu miring itu dan membuktikannya dengan kerja. Saat ini, Farouk menjabat sebagai Kepala Subunit II Direktorat Tindak Pidana Tertentu di Polrestabes Surabaya.
"Lihat saja kinerja saya dari dulu. Saya enggak pernah memanfaatkan jabatan bapak saya. Kalau bisa, saya memang enggak mau bawa embel-embel Bapak saya dalam kerjaan," ujar Farouk.
Sementara itu, Fakhri Subhana Haiti mengaku sama sekali tidak menyangka sang ayah akan menjadi Kepala Polri. Putra bungsu Badrodin itu pun berharap sang ayah mampu menjawab keraguan masyarakat terhadap institusi Polri ke depannya.
"Saya mau bapak mengembalikan citra polisi menjadi baik lagi. Saya juga berharap semua keputusan yang dia ambil, baik untuk rakyat," ujarnya. (bbs, dtc, kom, sis)