RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Inspektorat Kabupaten Kuansing selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Daerah, saat ini tengah melakukan pemeriksaan khusus atau audit investigasi terkait dugaan penyalahgunaan dana desa (DD) tahun anggaran 2018 hingga 2020 di Desa Dusun Tuo Kecamatan Kuantan Hilir.

Hal itu disampaikan oleh Plt Inspektur Inspektorat Kuansing Darwin, kepada riaumandiri.co di kantornya, Selasa (15/6/2021) kemarin.

Dikatakan Darwin, audit investigasi soal penggunaan dana desa yang dilakukan tim auditor itu adalah sebagai tindaklanjut permintaan dari pihak Polres Kuansing yang sebelumnya disampaikan kepada pihak Inspektorat.

"Ya, kita memang tengah melakukan audit investigasi soal dugaan penyalahgunaan dana desa di Desa Dusun Tuo. Pemeriksaan ini tindaklanjut permintaan pihak Polres Kuansing untuk menghitung kerugian negara pada penggunaan dana desa tahun anggaran 2018-2020. Saat ini pemeriksaan hampir rampung, dan nanti laporan hasil pemeriksaan kita serahkan ke Polres," jelas Darwin.

Pria yang dikenal ramah dan murah senyum ini mengatakan, tim auditor melakukan audit investigasi di Desa Dusun Tuo tersebut sudah berlangsung sejak dua bulan lalu. Pada pemeriksaan itu, setidaknya ada 50 orang lebih dari berbagai kalangan yang dikalarifikasi untuk memastikan apakah seluruh item kegiatan yang tercantum dalam SPJ benar-benar dilaksanakan sesuai aturan atau tidak.

Adapun item kegiatan yang diperiksa secara khusus itu, lanjut Darwin, adalah berkaitan dengan pelaksanaan belanja bantuan, pengadaan barang dan jasa serta pekerjaan fisik. Ditanya apakah dari pemeriksaan itu ada ditemukan dugaan penyelewengan?, Darwin mengaku bahwa pihaknya ada menemukan dugaan penyalahgunaan pada pengelolaan dana desa di Dusun Tuo tersebut.

"Ada sekitar 50 orang lebih yang kita klarifikasi. Mulai dari Kepala Desa, perangkat hingga masyarakat yang menerima bantuan dana desa itu semua kita konfrontir. Dari pemeriksaan itu ditemukan persoalan, yaitu soal dugaan penyalahgunaan dana desa yang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Meskipun kita sudah punya data akurat, tapi kasus ini baru dugaan, ya" pungkasnya.

Reporter : Hendra Wandi

Editor : Nandra F Piliang