Jamiluddin Ritonga: Terindikasi Kubu-kubuan di PDIP, Jokowi Cenderung ke Ganjar

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak menghadiri pengukuhan profesor kehomatan Megawati Soekarnoputri di kampus Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6/2020).
Jokowi lebih memilih kunjungan kerja (Kunker) ke Jawa Tengah daripada menghadiri pengukuhan gelar profesor Ketua Umum PDIP itu. Jokowi hanya mengirim ucapan selamat kepada Megawati melalui video.
Dalam pengukuhan itu, Megawati didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Prabowo bahkan duduk berdampingan dengan Puan Maharani.
"Peristiwa tersebut tentu menimbulkan spekulasi, Jokowi terkesan tidak melihat pengukuhan Megawati urgen untuk dihadiri. Jokowi lebih memilih kunker ke Jawa Tengah yang didampingi Ganjar Pranowo," pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga, Sabtu (12/7/2021).
Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu melihat keakraban Jokowi dengan Ganjar dalam kunkernya tersebut juga mengindikasikan adanya kubu-kubuan di PDIP.
"Di sini Jokowi memberi sinyal bahwa Ganjar menjadi bagian dari gerbongnya. Setidaknya, Jokowi secara indirect ingin menyatakan, Ganjar kader PDIP yang layak dipertimbangkan untuk turut dalam kontestasi pilpres 2024. Sinyal ini diharapkan dapat ditangkap Megawati," kata Jamil.
Disini lain, Jamil melihat semakin akrabnya Megawati dan Prabowo. Ini memberi sinyal bahwa koalisi PDIP dan Gerindra pada Pilpres 2024 hanya tinggal menunggu waktu saja.
"Megawati dan Prabowo tampaknya sudah ada kesepahaman dalam menata Indonesia. Hal ini menumbuhkan saling percaya yang kuat diantara mereka," kata Jamil.
Berita Lainnya
- Pembentukan AKD DPRD Riau Disebut Cacat Prosedural
- Kritik Kisi-kisi Pertanyaan Debat, Jurkamnas Prabowo-Sandi: Kayak Ujian SD Saja
- Di Mata Kaum Milenial, Fat Haryanto Dinilai Sangat Layak Masuk Bursa Kandidat
- Djoko Santoso Mengaku Sering Bertemu SBY
- LAM Riau Sampaikan Ucapan Selamat kepada Jokowi-Ma’ruf
- Kader Demokrat Klaim Peta Suara Sumatera Milik Prabowo-Sandi